Gas Air Mata Tidak Mematikan, Polisi: Mengutip Pendapat Ahli

Dari pengakuan beberapa korban, salah satunya mengeluhkan bagian matanya yang masih memerah hingga kini. Diduga terjadi iritasi.

Korban lainnya adalah Febiola Rahmawati (16). Dia mengaku menghirup gas air mata dan menyebabkan dadanya sesak.

BACA JUGA:Izin Tambang Dikembalikan Ke Provinsi Jabar, Termasuk di Cirebon, Wagub Bilang Begini

BACA JUGA:Sandung Wangke Mitos Jawa, Berkaitan dengan Kisah Mistis, Apa Itu?

Kepada wartawan, Febiola mengaku mengalami sesak setiap beberapa menit sekali pasca kejadian di Stadion Kanjuruhan.

Akibat menghirup gas tersebut, paru-paru Febiola sebelah kiri terdapat flek putih, karena gas air mata terhirup cukup banyak.

Kini, siswi SMKN 6 Malang itu hanya bisa beristirahat di rumah selama sepekan. Dia yang seharusnya bisa kembali ke sekolah, terpaksa izin untuk sementara waktu. Baginya itu tak masalah. Sebab, dia harus pulih 100 persen terlebih dahulu.

Tak hanya mengalami gangguan paru-paru, rasa trauma masih menghinggapi Febi. Bagaimana tidak, dia yang menonton laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya itu menjadi saksi gas air mata mendarat di tribun selatan.

BACA JUGA:Cara Download Lagu Youtube ke Lagu MP3 Tanpa Aplikasi, Ada Savefromnet, YTMP3 dan MP3 Juice

BACA JUGA:Viral Keranda Jenazah Melewati Resepsi Pernikahan, Warganet: Namanya Sandung Wangke

Febi yang menonton dengan pamannya ikut panik. Saking paniknya, dia sempat pingsan sebelum turun untuk keluar dari stadion.

“Waktu itu saya digotong paman dan temannya,” kenang warga Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang itu.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by DIVISI HUMAS POLRI (@divisihumaspolri)

Saat sadar dari pingsan, Febi sudah melihat kepulan asap dari gas air mata. Mata pun jadi perih, membuatnya harus terus memejamkan mata.

Meski gas air mata diklaim tidak mematikan, namun beberapa korban kini mengalami iritasi dan efek dari terhirup maupun faktor lainnya.

Sumber: