Dua Medali Emas dari Wushu

Dua Medali Emas dari Wushu

NAYPYITAW - Lagu Indonesia Raya akhirnya berkumandang di arena SEA Games XXVII Myanmar ini. Dua atlet wushu Indonesia Achmad Hulaefi dan Lindswell Kwok kemarin (8/12) di Indoor Stadium Wunna Theikdi membuat Merah Putih dikerek di posisi pertama. Hulai, sapaan Achmad Hulaefi, yang turun di gunshu (toya) putra mendapat nilai paling tinggi dengan poin 9,70. Disusul Say Yoke Ng (Malaysia) dengan angka 9,68 lalu Aung Si Thu (Myanmar) dengan 9,67. Sedang Lindswell Kwok yang berlaga di nomor taijiquan-taijijian putri mengumpulkan poin 9,71. Disusul Shin Yii Ng (Malaysia) dengan poin 9,69 lalu Tran Thi Minh Huyen (Vietnam) dengan poin 9,66. Di luar dua emas Lindswell dan Hulai, dua medali perunggu juga didapat dari wushu kategori taolu (seni) kemarin. Yakni lewat tangan Juwita Niza Wasni (nandao putri) dan Thalita Lovita Sosrodjojo (changquan putri). Total hingga kemarin, wushu sudah menyumbang dua emas, satu perak, dan dua perunggu. Nah, Hulai cukup bangga menjadi penyumbang medali emas pertama bagi Indonesia kemarin. Dua tahun silam di SEA Games XXVI di Indonesia, atlet berusia 24 tahun itu juga menyumbangkan emas dari gunshu. \"Ini memang spesialisasi saya. Jadi saya meresapi setiap gerakan yang akan saya lakukan. Tapi jelas bangga bisa memastikan emas pertama buat Merah Putih. Momen ini pasti saya ingat selalu,\" kata Hulai. Dari sebelas atlet yang berlaga di gunshu kemarin, Hulai mendapat giliran unjuk gigi pertama. Memang ada rasa grogi sebagai penampil pertama. Untungnya dari sebelas nandu (lompatan) semuanya bisa dilakukan dengan sempurna. Sebagai pembuka di nomor gunshu dan langsung meraih angka 9,70 membuat lawan keder. Pewushu Aung Si Thu yang Sabtu (7/12) lalu mengungguli Hulai di kategori changquan putra, juga tak berkutik kemarin. Sedang Lindswell mengomentari kemenangan ini buat bangsa Indonesia. Ikut SEA Games sejak 2007 silam, Lindswell sudah menyumbang emas sejak tahun 2011 silam. \"Bangga dan haru rasanya. Kita atlet-atlet motivasinya memang untuk memberikan yang terbaik buat Indonesia. Karena itu kami mohon dukungannya,\" tutur dara asal Medan itu. Pelatih wushu Indonesia Sandry Liang menyebutkan emas Hulai memang sudah diprediksi. Dari enam emas taolu yang diperebutkan kemarin, dua emas dan dua perunggu harus diapresiasi. \"Hulai pinter mainnya. Dia bersih untuk semua nandu. Itu yang bikin musuh langsung drop secara mental. Saya kira teror mental di pembukaan nomor gunshu ini membuat lawan punya pikiran sulit mengejar Hulai,\" jelas Sandry. Sandry juga memberikan apresiasi kepada atlet muda Thalia yang mendapat perunggu di changquan putri kemarin. Baru berusia 14 tahun, Thalia bisa diproyeksikan sampai tiga SEA Games mendatang. Thalia sendiri bangga sekaligus kaget mendapat medali perunggu. Baru bergabung dengan pelatnas tahun ini, atlet kelahiran Jakarta itu bisa langsung menggondol medali pertama di level multieven terbesar di Asia Tenggara itu. \"Saya kalau ditanya target apa, yang penting main baik. Kalau soal medali hari ini (kemarin, red) Puji Tuhan saya bisa dapat,\" ucap Thalia. Di sisi lain, Ketua Umum PB Wushu Indonesia (WI) Supandi Kusuma berharap pemerintah merealisasikan janji soal bonus peraih medali di SEA Games ini. Apalagi saat pelepasan di Jakarta 3 Desembe lalu, bonus bagi atlet disebutkan minimal sama dengan SEA Games 2011. \"Kalau dari PB WI, pasti akan kasih bonus sendiri kepada mereka. Mereka ini kan duta-duta terbaik kita. Soal besarnya kita bicarakan secara internal dulu,\" papar Supandi. Pundi-pundi medali Indonesia masih bisa bertambah dari wushu hari ini (9/12). Ada empat nomor taolu yang dilombakan. Yakni nandao dan daoshu putra. Serta nandao dan qiangshu putri. Di sektor sanshou (tarung) Indonesia memasukkan satu nama di babak final hari ini. yakni Dasmantua Simbolon di kelas 48 putra. (dra/ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: