Ngeri Cuy! Banyak Negara yang Merapat ke IMF Karena Dihantam Krisis Global, Semoga Indonesia Tidak

Ngeri Cuy! Banyak Negara yang Merapat ke IMF Karena Dihantam Krisis Global, Semoga Indonesia Tidak

Logo International Monetary Fund-Istimewa-

Radarcirebon.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang harap-harap cemas mengenai masa depan ekonomi Indonesia. Pasalnya, Badai krisis global sudah melanda banyak negara.

Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk mengantisipasi apabila badai krisis global semakin memburuk dan berdampak pada perekonomian Indonesia.

Bahkan, Jokowi menyebut jika dirinya telah menerima informasi dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani jika sudah ada 28 negara antre jadi pasein IMF.

BACA JUGA:Wow! Semester I 2022, Jumlah Investasi ke Brebes Capai Rp2 Triliun, Bagaimana Kota dan Kabupaten Cirebon?

"Badai itu sudah datang, persiapan itu harus benar-benar detail," tegas Presiden Indonesia ini.

Untuk itu, dia mendorong agar hubungan antar-kementerian/lembaga dapat diperkuat dalam menangani urusan perlambatan ekonomi dunia, krisis pangan, energi, dan keuangan.

"Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak untuk berbicara yang berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badai-nya itu datang, baik yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi, yang berkaitan dengan growth, yang berkaitan dengan pangan kita, energi kita," tuturnya.

BACA JUGA:Resmi, Malam ini Rizky Billar Jadi Tersangka Kasus Dugaan KDRT Terhadap Lesti Kejora

"Semuanya harus kita tes betul sampai plan A, plan B, plan C, plan D, semuanya harus ada, plan E, semuanya," kata Jokowi ditayangkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu 12 Oktober 2022.

"Yang paling buruk, yang buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022 secara tertutup. 

BACA JUGA:Hore! Taiwan Cabut Syarat Wajib Karantina dan Pelonggaran Protokol Kesehatan Bagi Wisatawan

Dalam pertemuan tersebut, ia mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional di tengah situasi global yang makin sulit.

"Kehati-hatian kita dalam membuat setiap kebijakan betul-betul jangan sampai lepas dari manajemen kita, karena memang situasinya betul-betul ini situasi yang luar biasa sulitnya. Sekali lagi, policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati," kata dia.

Di samping itu, Presiden juga meminta jajaran birokrasi untuk fokus dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang masing-masing di tengah situasi yang sulit dan penuh ketidakpastian.

BACA JUGA:Dua Hari Meneror Warga Singaparna Tasikmalaya, Seorang Pria Berhasil Diamankan Satpol PP, Nih Tampangnya

Presiden juga berharap jajarannya bisa lebih baik dalam mengimplementasikan program kegiatan yang memberi manfaat.

"Kemudian juga implementasi dari program-program yang ada betul-betul dilihat betul, bermanfaat riil atau enggak. Kalau enggak, bisa dibelokkan ke hal-hal yang riil," terangnya. (jun/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase