Update Pasien Sembuh Gagal Ginjal Akut di RS Sardjito, Tidak Ditemukan EG dan DEG

Update Pasien Sembuh Gagal Ginjal Akut di RS Sardjito,  Tidak Ditemukan EG dan DEG

Update pasien sembuh gagal ginjal akut. Foto:-Ilustrasi/Dzulham Fadoli-radarcirebon.com

Total, dari 13 pasien gagal ginjal akut yang tercatat sejak Januari 2022 hingga Oktober 2022, 7 pasien meninggal dunia, empat sembuh, dan dua lainnya masih menjalani rawat inap.

Dari tujuh yang meninggal, kata Retno, satu di antaranya dinyatakan keluar dari kategori kasus gagal ginjal akut progresif atipikal karena diketahui memiliki riwayat penyakit lain.

"Sedangkan dua anak yang masih menjalani rawat inap sudah tidak lagi di ruang perawatan intensif, saat ini sudah dirawat di ruang perawatan biasa," jelasnya.

Tim riset dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta telah melakukan penelitian terhadap sampel kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak.

Berdasarkan hasil sementara, mereka belum menemukan bukti bahwa pasien-pasien gagal ginjal akut pada anak itu dipicu oleh konsumsi obat sirup yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas normal.

BACA JUGA:Jumlah Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut Sudah 143, Ternyata BPOM Tidak Cek EG dan DEG Obat Sirup

BACA JUGA:Please..Perhatikan Baik-baik! Kapolri ke Anggotanya: Jangan Cari-cari Kesalahan Masyarakat, Beri Pendampingan

"Jadi, serum (EG dan DEG) dengan kadar itu memang belum kami temukan," ujar Retno Palupi.

Berdasarkan hasil biopsi atau pengambilan sampel jaringan ginjal yang dilakukan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, lanjut Retno, justru ditemukan adanya nekrosis tubular akut yang umum didapati pada kasus pasien inflamasi atau infeksi berat.

"Yang kami masukkan sebagai kriteria gagal ginjal akut progresif atipikal ini adanya gangguan di tubulus ginjal. Di pipa-pipa ginjal itu ada gangguan yang mengalami nekrosis atau kematian jaringan tubulus dan degenerative, kerusakan di pipa-pipa ginjal itu," ujar dia.

Namun demikian, lajut Retno, investigasi tersebut belum final karena RSUP Sardjito masih menunggu hasil uji sampel yang dikirimkan ke Labkesda DKI Jakarta pada 19 Oktober 2022. (ant/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com