Ridwan Kamil Capres Kebanggaan Jawa Barat, Dr Sugianto: Dalam Sejarahnya Belum Ada Presiden dari Sunda

Ridwan Kamil Capres Kebanggaan Jawa Barat, Dr Sugianto: Dalam Sejarahnya Belum Ada Presiden dari Sunda

Ridwan Kamil bisa menjadi capres kebanggaan Jawa Barat.-Ilustrasi: Yuda Sanjaya-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, JAKARTA - Ridwan Kamil atau Kang Emil bisa menjadi calon presiden atau capres kebanggaan warga Jawa Barat (Jabar).

Ada alasan khusus kenapa Ridwan Kamil bisa menjadi capres kebanggaan Jawa Barat. Pasalnya, sampai saat ini belum ada Presiden Indonesia dari tanah Sunda.

Apalagi, ada peluang terbuka lebar bahwa Ridwan Kamil bisa menjadi capres kebanggaan dari Jawa Barat mengingat hasil survei terbaru dari Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas yang meroket.

Akademisi, Dr Sugianto SH MH mengatakan, delihat perspektif di era keterbukaan seperti saat ini, hasil survey masih dianggap sebagai representasi daripada suara publik.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Obat Batuk Anak Terbaik dan Aman

BACA JUGA:Brigadir J Suka Dugem dan Bawa Wanita ke Hotel Diceritakan Security Ferdy Sambo, Benarkah?

Juga menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan calon presiden dan wakil presiden. 

Kendati demikian, keputusan mencalonkan atau tidak, tetap berada di tangan partai politik atau gabungan partai politik. 

Dengan hasil survei tersebut, menurutnya RK punya modal yang bagus untuk dilirik oleh partai politik atau gabungan partai politik.

Ridwan Kamil merupakan salah satu figur yang dinilai cukup sisi negarawan. Juga bisa menjadi representasi orang tokoh Sunda di kancah nasional.

BACA JUGA:Daftar Obat Tidak Mengandung Etilen Glikol, Ada Tambahan 65, Bunda Tolong Catat Ya

BACA JUGA:Kenapa Baru Sekarang Obat Sirup Menyebabkan Gagal Ginjal Akut, Simak Penjelasan BPOM Bunda

"Dalam sejarahnya, belum ada Presiden Indonesia dari Sunda. Paling banter, wakil presiden oleh Umar Wirahadikusuma dan Maruf Amin (Banten)," kata Sugianto.

Dikutip dari Litbang Kompas, survei ini diselenggarakan pada 24 September-7 Oktober 2022. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka ini dengan total 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: