Obat Gagal Ginjal Akut Sudah Datang, Pasien Berkurang
Menkes, Budi Gunadi Sadikin.-Ist-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, JAKARTA - Saat ini, jumlah bayi penderita gagal ginjal akut kini sudah berkurang.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Sabtu 29 Oktober 2022, kemarin.
Menkes mengatakan, puncak kerisauan masalah gagal ginjal akut yang kebanyakan memakan korban bayi adalah 200 orang.
BACA JUGA:Pria Majalengka Menikah 87 Kali, Mengaku Punya Ilmu Penakluk Wanita, Tetangga Tak Percaya
"Ya, jumlah korban penyakit akibat cemaran zat etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dari obat sirup tersebut kini berkurang hingga di bawah 100 orang."
"Sekarang sudah di bawah 100 orang yang ada di rumah sakit, sekitar 80 orang dari puncaknya sempat 200 orang," ujar Budi, Sabtu 29 Oktober 2022.
Budi menyebut rata-rata penderita gagal ginjal akut adalah usia balita atau bayi.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Siklon tropis Nalgae Menjauhi Wilayah Indonesia
Sehingga fokus utama tenaga kesehatan saat ini adalah merawat agar bayi-bayi penderita gagal ginjal akut dapat diselamatkan.
"Kalau saya melihatnya lebih penting menyelematkan bayi-bayinya dari kematian.
Lebih baik tenaganya kita pakai untu bisa menjaga bayi-bayi kita tetap sehat terjaga.
BACA JUGA:Perusahaan Asal Rusia Ini Tawarkan Pengalaman Dikubur Hidup-hidup, Tarifnya Bikin Melongo
Budi menegaskan agar para tenaga kesehatan konsen dan fokus menangani masalah gagal ginjal akut ini.
"Saya ngerasa yuk, kita konsentrasinya beresin ini supaya jangan banyak lagi bayi-bayi kita yang meninggal. Nyawa lebih penting gitu saja," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase