Perang Diponegoro Terjadi Pada Tahun 1825, Belanda Menghabiskan Pendapatan 10 Tahun di Indonesia

Perang Diponegoro Terjadi Pada Tahun 1825, Belanda Menghabiskan Pendapatan 10 Tahun di Indonesia

Perang Diponegoro terjadi pada tahun 1824 tepatnya 18 Juli.-Ilustrasi-radarcirebon.com

Radarcirebon.com - Perang Diponegoro yang terjadi pada 21, Juli Tahun 1825 sampai dengan 1830 terjadi karena kezaliman Belanda terhadap rakyat.

Meski Perang Diponegoro yang terjadi pada 21, Juli tahun 1825 disebut dipicu oleh faktor keluarga yakni pemasangan patok untuk jalan di tanah leluhur, namun banyak pihak tidak sepakat dengan persepsi itu.

Perang Diponegoro yang terjadi pada Bulan Juli Tahun 1825, rupanya terjadi lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya.

Rupanya, Belanda sengaja memprovokasi dengan memasang patok untuk pembuatan jalan di atas makam leluhur Pangeran Diponegoro.

BACA JUGA:Aplikasi Ruangguru Tumbang, Ratusan Karyawan Bakal di PHK

Meski mengetahui hal itu, Pangeran Diponegoro lebih memilih untuk bersabar. Namun, pemasangan patok itu, rupanya memantik reaksi keras dari pengikutnya.

Patok-patok kayu itu, diganti tombak oleh pengikut Pangeran Diponegoro. Sehingga Belanda menganggap hal tersebut sebagai tantangan untuk berperang.

"Sebetulnya pemasangan patok itu hanya salah satu pemantik saja. Kezaliman Belanda terhadap rakyat yang membuat Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan," kata Salim A Fillah, yang mengungkap fakta sejarah tersebut.

Dampak Perang Diponegoro

Diungkapkan Salim A Fillah, Perang Diponegoro membuat kehancuran yang sangat dahsyat. Perjanjian Klaten pada 1831, memangkas wilayah Jogjakarta.

BACA JUGA:Jaksa Agung Minta Media Awasi Kinerja Anak Buahnya di Bawah: Itu Sangat Membantu Kami

Mulai dari Madiun, Banyumas, Kedu dan daerah sekitarya, sehingga menyisakan seukuran DIY sekarang ini.

"Dulu wilayah Kerajaan Jogjakarta membentang mulai dari Malang sampai ke Banyumas," tuturnya.

Sementara bagi Belanda, Perang Jawa membuat mereka sangat merugi. Sebab, selama 5 tahun menghabiskan 20 juta Gulden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: