Sejarah Gempa Cianjur, Ada 14 Kali yang Merusak Sejak Tahun 1844

Sejarah Gempa Cianjur, Ada 14 Kali yang Merusak Sejak Tahun 1844

Kondisi pasca gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Foto:-BPBD Cianjur-radarcirebon.com

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bahwa dampak yang terjadi di Cianjur sangat merusak karena beberapa faktor.

"Dampak gempa Magnitudo 5,6 sangat merusak di Sukabumi dan Cianjur diakibatkan kedalaman gempa yang dangkal," kata Daryono, dalam penjelasannya yang dikutip radarcirebon.com, Selasa, 22, November 2022.

BACA JUGA:Kenapa Gempa Bumi Tidak Bisa Diprediksi, Begini Penjelasan dari BMKG

BACA JUGA:Berita Ki Joko Bodo Meninggal Dunia Dibenarkan Sang Putri dan Ki Prana Lewu

Dijelaskan Daryono, struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, juga menjadi salah satu faktor kenapa dampak yang ditimbulkan sangat merusak.

Faktor lain adalah lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect-efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).

Selain gempa bumi, juga terjadi longsor akibat faktor lain seperti curah hujan, dan kemiringan. Salah satunya di Jalan Puncak, batas Kota Cianjur.

Yang terjadi di Kabupaten Cianjur berkategori gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Salah satu karakteristik gempa ini adalah banyaknya aktivitas kegempaan susulan.

BACA JUGA:Kenapa Gempa di Cianjur Sangat Merusak dan Banyak Bangunan Runtuh, BMKG: Lokasi Tanah Lunak

BACA JUGA:Ki Joko Bodo Meninggal Dunia Hari Ini, Ki Prana Lewu Ungkap Hal Ini

Sebab, pada gempa kerak dangkal, terjadi di batuan yang relatif rapuh. Bahkan tercatat sudah terjadi lebih dari 127 gempa susulan.

Namun kekuatan gempa susulan tersebut, terus melemah dengan yang terbesar magnitudo 4,2 dan terkecil adalah magnitudo 1,2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: