Siapa yang Jadi Sekda, Itu yang Terbaik

Siapa yang Jadi Sekda, Itu yang Terbaik

KEJAKSAN– Tiga calon sekretaris daerah (sekda) tampak akrab saat hadir dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Cirebon, kemarin. Ketiga calon sekda itu adalah Drs Asep Dedi MSi, Ir Vicky Sunarya, dan Dra Deane Dewi Ratih MM. Meskipun harus bersaing memperebutkan kursi E-3 Kota Cirebon, namun, mereka tampak akrab satu sama lain dalam kesempatan berkumpul. “Persaingan ini biasa dan tidak ada masalah,” ujar Asep Dedi didampingi Vicky dan Deane. Menurut Asep Dedi, pencalonan sekda harus diajukan tiga nama. Karena itu, persaingan antara dia, Vicky dan Deane merupakan bagian dari aturan kepegawaian dan dinamika perjalanan PNS. Sebagai abdi Negara, PNS memiliki sikap patuh pada aturan dan kebijakan berkaitan dengan pencalonan sekda sesuai peraturan yang berlaku. “Persaingan kami bukan seperti ajang politik. Ini kawan semua. Siapa pun yang jadi, itu terbaik buat Pemkot Cirebon. Pak Vicky dan Bu Deane bukan lawan politik,” ujar Asep Dedi. Artinya, siapapun sekda definitif nantinya, baik Asep Dedi, Vikcy maupun Deane akan saling mendukung. Hal senada disampaikan Vicky Sunarya. Meskipun terlihat ada persaingan atau bahkan ada rasa tertentu yang bercampur aduk, namun, tetap saja ketiga calon sekda adalah PNS yang harus melayani. Di manapun, ujarnya, kinerja tetap harus maksimal tanpa ada kesan terpaksa. “PNS itu pengabdian,” tukasnya. Bahkan, Vicky menilai dua calon sekda lainnya, sudah menunjukan kinerja baik dan memiliki prestasi. Namun, perjalanan menuju kursi E-3 tetap akan terjadi antara ketiga calon tersebut. Artinya, bersama dua kontestan lainnya, Vicky akan melakukan berbagai tahapan uji kelayakan. Vicky selalu berusaha untuk introspeksi diri, jabatan yang diemban, selalu dipikirkan mendalam. Menepis semua keraguan itu, dia mengerahkan seluruh daya dan upaya dalam menjalankan amanah di setiap SKPD yang dipercayakan. Terkait persaingan menjadi calon sekda, Vicky menyerahkan seluruhnya pada proses. Karena itu, rangkaian agenda yang sudah disampaikan BK-Diklat Kota Cirebon, akan dimaksimalkan ketiga kontestan tersebut. “Ini bukan ajang menang dan kalah, tetapi lebih kepada mencari sekda yang terbaik,” ucapnya. Deane mendukung pernyataan dua koleganya tersebut. Menurut Deane, pengajuan nama tiga calon sekda sudah menjadi ranah wali kota selaku pemegang kebijakan tertinggi di Kota Cirebon. Karena itu, untuk menghargai proses yang sudah berjalan, baik Deane maupun dua calon lainnya, akan memberikan yang terbaik saat uji kelayakan di Bandung nanti. “Kami berteman dan bermitra sejak lama. Kebetulan dihadapkan dengan persaingan untuk satu kursi sekda,” tukasnya. Selama ini, Deane dengan Vicky maupun Asep Dedi bermitra baik sebagai sesama abdi negara. Selama ini, nama Deane disebut sebagai kuda hitam bagi dua kandidat lainnya. Terhadap hal ini, dia tidak terlalu memikirkan. Pasalnya, untuk menentukan penilaian, dilakukan dengan rangkaian tes uji kelayakan di Bandung. Tiga nama calon sekda sudah memenuhi syarat administratif. Karena itu, Deane lebih melihat sisi positifnya bahwa namanya masuk sebagai salah satu calon sekda, menjadi langkah pengujian selanjutnya. Sebab, Deane menganggap jabatan apapun adalah amanah yang harus ditunaikan dengan baik. “Dimanapun bekerja, tetap berkarya dan mengembangkan potensi,” ujarnya. Berdasarkan ketentuan aturan alur pencalonan sekda, dalam waktu dekat ketiga nama tersebut akan melakukan general check up atau cek kesehatan menyeluruh dari tim dokter Provinsi Jawa Barat. Setelah melakukan general check up, ketiganya diwajibkan mengajukan makalah dan melakukan presentasi. Termasuk, menyampaikan visi misi. “Menjadi seperti assessment. Ini untuk jabatan sekda,” ujar Kepala Bidang Mutasi Pegawai BK-Diklat Kota Cirebon, Mundirin SSos. Hal ini diharapkan akan terlaksana pada Desember ini. Sehingga, awal Januari 2014 sudah berproses untuk menentukan satu nama. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: