Main Basket, Siswi MTs Tewas

Main Basket, Siswi MTs Tewas

KUNINGAN- Bermain basket ternyata tidak hanya menyehatkan, tapi juga bisa membawa petaka. Ini dialami seorang pelajar MTs Yaspika Karangtawang bernama Mariatul Khibtiah (13). Warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, itu meninggal saat bermain basket di sekolahnya, kemarin (17/12) pagi. Informasi yang berhasil dihimpun, awal tejadi musibah yang menggegerkan pihak sekolah tersebut ketika siswi yang baru duduk di bangku kelas VII ikut bermain basket. Namun ketika tengah bermain Maria tiba-tiba pingsan. Kontan, membuat kaget teman-temanya. Meski sudah dilakukan pertolongan, namun nyawa siswi tersebut tidak tertolong. Kematian Mari diduga kuat akibat kelelahan. Ditambah adanya riwayat penyakit jantung yang pernah dideritanya. Dengan kejadian ini pihak sekolah berkabung, terlebih sebelumnya Maria sehat. Arif salah seorang guru menyebutkan, saat kejadian sekitar pukul 08.15 WIB, Maria yang sedang bermain basket tiba-tiba pingsan. Oleh teman-temannya dibawa ke pinggir lapangan, kemudian diberikan pertolongan pertama di ruang guru. “Namun karena kondisinya tidak semakin membaik, lalu kami bawa ke RSUD 45 Kuningan untuk penangan medis lebih lanjut,” katanya. Namun setelah beberapa saat mendapat penanganan medis di IGD RSUD 45, pihaknya dikejutkan dengan informasi dari dokter, bahwa Maria telah meninggal dunia. Kabar itu praktis mengejutkan kedua orang tua Maria yang baru tiba di rumah sakit. \"Saat perjalanan menuju rumah sakit kami langsung menghubungi orang tua Maria tentang musibah tersebut. Namun sayang, Maria akhirnya meninggal dunia sebelum orang tuanya datang,\" timpal Sekretaris Yayasan Pendidikan Islam Karangtawang (Yaspika) Nurdin menambahkan. Tanpa menunggu lama, jenazah Maria pun langsung dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU), tempat kelahirannya di Desa Lengkong. Atas kejadian tersebut, Nurdin menyampaikan perasaan turut berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu siswi terbaiknya tersebut. Dari pantauan Radar di rumah duka, ratusan pelajar MTs Yaspika dan para guru telah menanti kedatangan jenazah Maria untuk memberikan penghormatan yang terakhir kalinya. Bahkan, semua ikut menyalatkan hingga mengantarnya ke liang lahat. Kedua orang tua Maria, Sunarto dan Uji Wahyu terlihat sangat terpukul atas meninggalnya putri satu-satunya tersebut. Menut mereka, Maria memang punya riwayat penyakit jantung dan kerap mengeluh mudah lelah. “Kami pasrah dan menerima musibah ini dengan ikhlas, sebagai cobaan dari Allah SWT. Mudah-mudahan Allah menerima di sisi-Nya dan kami minta maaf kalau ada kesalahan pada anak kami ini,\" ujar Sunarto dengan bercucuran air mata. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: