12 Fakta Unik Negara Maroko, Singa Atlas yang Lolos Semifinal Piala Dunia 2022

12 Fakta Unik Negara Maroko, Singa Atlas yang Lolos Semifinal Piala Dunia 2022

Pemain Maroko merayakan kesuksesan mereka lolos semifinal piala dunia 2022-@fifaworldcup-Instagram

7. Masjid Hassan II di Casablanca Adalah Masjid Terbesar Ketujuh di Dunia

Masjid Hassan II bisa menampung 80 ribu jamaah, dan menjadi masjid terbesar ke 7 yang brada di Kota Casablanca, kota terbesar di Maroko.

Masjid ini rampung dibangun pada tahun 1993 dengan mengandalkan 30 ribu pekerja, dan memiliki menara setinggi 210 meter.

8. Teh Adalah Minuman Nasional Maroko

Teh diperkenalkan di Maroko pada sekitar tabun 1854 oleh pedaang dari inggris. 

Sehingga Maroko menjadikan Teh sebagai minuman nasional atau teh diibaratkan sebagai Wioski bagi orang Maroko atau Berber.

9.Sarden Sebagai Ekspor Terbesar Maroko

Maroko telah mengekspor sarden lebih dari 1,35 juta ton ikan. Lebih dari 62 persen Maroko mengekspor sarden maupun tangkapan ikan ke seluruh dunia, dan pada tahun 2016 menjadikan, Maroko menjadi pengekspor sarden terbesar di dunia.

10. Djellaba Adalah Pakaian Nasional Maroko

Jellaba merupakan pakaian one-piece unisex, berkerudung, coverall. Orang kaya di Maroko memiliki djellaba yang dibuat khusus. Djellaba juga dikenal sebagai indikasi politik dan nilai-nilai konservatif. Hal tersebut menjadikan djellaba sebagai pakaian nasional Maroko.

11. Maroko Tidak Tergabung Dałam Uni Afrika dari Satu-Satunya dari Negara Afrika Utara

Maroko menjadi satu-satunya Negara di Afrika Utara yang tidak tergabung dałam Uni Afrika

12. Casablanca Menjadi Kota Terpenting Maroko

Didirikan oleh para saudagar Spanyol (1575) di lokasi bekas sebuah desa abad ke-12 yang disebut Anfa, tempat singgah bagi para muslimin yang datang dari pantai utara Maroko. Tak satupun yang tersisa dari kota perompak itu karena dihancurkan bangsa Portugal (1468). Setelah mereka kembali, Casa Branca atau Casablanca dimanfaatkan sebagai pelabuhan kota dagang penting.

Setelah gempa bumi menghancurkannya (1755), Sultan Alawi membangunnya lagi. Dengan cepat para pemukim Prancis pindah ke dalam kota dan menjadi mayoritas penduduknya (sekitar 1907). Mereka membangun kembali pelabuhannya sebagai pelabuhan utama Maroko, mendorong cepatnya kemajuan perdagangan yang menggelembungkan jumlah penduduknya sampai 3,5 juta (1990), dibandingkan dengan 10.000 jiwa (1890).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway