Bom Molotov Meledak di Arena Pelantikan PMII
MAJALENGKA – Agenda pelantikan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Majalengka, di Graha KNPI berujung ricuh, Rabu sore (18/12). Diduga pemicunya karena dualisme kubu di tubuh organisasi kemahasiswaan tersebut. Kubu pertama, diketahui adalah versi konfercab yang digelar di Ponpes Al Mizan pada September 2013 yang memunculkan Iwan Irwanto sebagai Ketua Formatur. Sedangkan, kubu lainnya adalah versi konfercab di Graha KNPI pada Februari 2013 yang memunculkan Fauzi Rahmat sebagai Ketua Formatur. Informasi yang dihimpun, pada agenda ini sejatinya pengurus cabang periode 2013-2014 yang diketuai oleh Iwan Irwanto, akan dilantik oleh perwakilan dari Pengurus Besar (PB) PMII. Namun, di tengah jalannya rangkaian acara pra pelantikan, satu botol bom molotov melayang ke depan arena dan membuat suasana kisruh. Diduga bom molotov tersebut dilempar oleh salah seorang kader simpatisan formatur PMII versi konfercab di Graha KNPI. Akibat peledakan bom molotov ini, para pengurus, tamu undangan, serta panitia lari berhamburan keluar ruangan graha KNPI. Kekacauan tidak berhenti sampai di situ, di dalam maupun di luar arena, mahasiswa dari dua kubu itu kembali bersitegang. Bahkan, kabarnya, hingga terjadi adu jotos di antara kedua kubu mahasiswa tersebut. Setelah itu, simpatisan kubu Fauzi berlari ke arah mobil operasinal PB PMII untuk melemparkan bom molotov dan batu. Beruntung, bom molotov tersebut tidak sempat meledak. Namun, bagian kaca mobil belakang pecah akibat terkena lemparan batu dari salah seorang mahasiswa yang kesal terhadap sikap PB PMII karena menjegal pengajuan SK kepengurusan versi konvercab 25 Februari. Senior PMII yang hadir sebagai tamu undangan pada agenda ini seperti Sekretaris PCNU Majalengka Aan Subarnas dan Pengurus DPP PKB Maman Imanulhaq serta tokoh senior PMII lainnya, sempat berusaha meredam dan melerai kericuhan yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Ketua PMII yang akan dilantik Iwan Irwanto menyebutkan, pihaknya sangat menyayangkan adanya aksi anarkis tersebut yang meski tidak menyebabkan korban tapi sangat mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum. “Pelantikan ini sudah sesuai prosedur dan konstitusi organisasi. Kepada pihak Fauzi, saya juga sudah coba rangkul dan berkomunikasi. Saya kira sudah selesai, tapi ternyata mereka berbuat onar di sini. Padahal, kami sedang mencoba membangun kembali organisasi ini, tapi malah dicederai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya. Sedangkan, kubu Fauzi mengancam akan terus mengagalkan agenda pelantikan ini, karena dianggap melanggar konstitusi organisasi PMII. Fauzi menyebutkan, meski kepengurusan kubu Iwan sudah mengantongi SK dari PB PMII. Namun, dia tetap mengklaim jika dia lah ketua PMII terpilih dari hasil konfercab 25 Februari lalu, dengan mengantongi dukungan 15 suara dan Iwan hanya mengantongi 12 suara. “Konfercab PMII yang digelar bulan Februari itu sudah memutuskan saya sebagai ketua. Tapi, di perjalananya, saat kami mengusulkan SK ke PB PMII maupun PKC PMII Jabar selalu dipersulit. Hingga akhirnya ada konfercab tandingan pada September kemarin tanpa mengundang kami dan pimpinan presidium sidang konfercab 25 Februari,” kata dia. Sementara itu, Mapinca PMII Abdurakhman SSos berharap jika konflik ini diselesaikan secara internal secara arif dan bijak. Dia mendesak PB PMII turun tangan dan bersikap objektif dalam memandang persoalan ini. Untuk aksi perusakan mobil operasinal PB PMII ini, pihaknya memandang ini adalah permasalahan internal PMII, karena yang dirusak adalah mobil operasional milik organisasi. “Kalau PB sampai melaporkan perusakan mobil oleh kadernya di cabang, ini keterlaluan. Biarlah diselesaikan secara internal. Lagi pula yang rusak kan fasilitas internal organisasi,” ujarnya. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: