Askab Tolak Tim Normalisasi KLB setelah Tim Investigasi Asprov Memanggil PS yang Keberatan

Askab Tolak Tim Normalisasi KLB setelah Tim Investigasi Asprov Memanggil PS yang Keberatan

Logo PSSI--

RadarCirebon.com -  Asprov PSSI Jawa Barat sudah memanggil pihak yang keberatan terkait tahapan Kongres Luar Biasa (KLB) Askab PSSI Cirebon melalui Tim Investigasi hasil kongres biasa (KB), Senin (26/12) kemarin. Turut hadir perwakilan dari Askab Cirebon serta persatuan sepakbola (PS) yang mengajukan surat keberatan.

Kepada Radar Cirebon, Tim Investigasi bentukan Asprov, Alexander Anggoro mengatakan, proses investigasi sudah dilakukan di Bandung, Senin (26/12) lalu. Tim investigasi menarik data dan keterangan dari pihak yang keberatan KLB Askab PSSI. Juga meminta keterangan kepada Askab PSSI Cirebon.

BACA JUGA:Kalahkan Jerman, Ternyata Jepang Belajar Sepakbola dari Indonesia, Fakta!

Setelah itu, pihaknya akan melakukan rapat bersama. Hasil rapat tersebut nantinya disampaikan kepada Ketua Asprov PSSI Jawa Barat melalui Exco Asprov. “Tugas tim investigasi hanya menarik data dan keterangan. Selanjutnya diserahkan kepada pemangku kebijakan,” kata Alex, tadi malam.

Sementara itu, salah satu anggota Exco Askab PSSI Cirebon Medi Iriyanto yang hadir ke Bandung untuk menemui tim investigasi menceritakan pemanggilan tersebut. Menurutnya, di Bandung, pihaknya ditanya soal statuta Askab, kongres tahunan, jumlah anggota, anggota menjadi voter

“Hasil akhir, Asprov akan melayangkan surat ke Askab. Kami sudah menyampaikan kepada tim investigasi, agar KLB  dilancarkan dan dipermudah,” kata Medi.

BACA JUGA:Tak Cukup dengan Kegiatan Sosial, drg Mira Indrasyari Gelar Turnamen Sepak Bola U-10 dan U-12

Menanggapi hal tersebut, Askab masih menunggu hasil keputusan final. Apakah KLB Askab tahapannya dilanjutkan, atau diulang. Atau bisa juga KLB diambilalih oleh Asprov, dengan membentuk tim normalisasi KLB Askab.

Menanggapi jika terbentuk tim normalisasi KLB Askab bentukan Asprov, Ketua Askab PSSI Cirebon Yan Kurniawan Mulyana dengan tegas menolaknya. Selain tim normalisasi, pihaknya juga menolak perubahan ketentuan voter, serta jabatan calon ketua, wakil ketua dan Exco dari lima tahun menjadi dua tahun. “Kalau ada perubahan tahanan KP menuju KLB, ya nggak apa-apa,” katanya.

BACA JUGA:Calon Ketua Askab Ini Tidak Bergeming dengan Hasil Investigasi Asprov PSSI Jawa Barat

Yan menerangkan, sepak bola Kabupaten Cirebon dari dulu seperti ini. Apalagi jelang KLB. Dia memperlihatkan diagram kompetisi tahun 2019, 2021, dan 2022. PS Garuda dan Tunas Jaya adalah peserta Kompetisi Askab 2019. Tapi setelah itu, Askab menggelar Kompetisi 2021. Bahkan 2022, PS Garuda dan Tunas Jaya tidak mengikutinya. Hanya, PS Garuda ikut seleksi pemain proyeksi Piala Soeratin U-13 tahun 2021. “Itu pun diakhiri dengan surat penolakan pemain bergabung dengan Askab,” ungkapnya. Bahkan, lanjut dia, Tunas Jaya dan PS Garuda mengikuti event di luar agenda Askab.

BACA JUGA:Asprov PSSI Jawa Barat Lakukan Investigasi Langsung Terkait KLB Askab Cirebon

Untuk PS Gammas, data di manager kompetisi belum pernah sekalipun ikut kompetisi dari tahun 2019 sampai sekarang. “Nah sekarang, mereka minta jadi voter? Sungguh tidak relevan. PSGJ juga, kenapa minta jadi voter Askab? Padahal PSGJ adalah voter dan anggota Asprov Jabar. Syarat masuk anggota Askab atau Asprov atau PSSI pusat, adalah aktifnya ikut kompetisi. Buat apa punya PS/klub tapi tidak ikut kompetisi?” bebernya. (mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: