Kemenkes Visitasi Layanan Kanker dan KIA RSD Gunung Jati

Kemenkes Visitasi Layanan Kanker dan KIA RSD Gunung Jati

SAMBUTAN: Tim dari Kemenkes menyampaikan sambutan di depan jajaran RSD Gunung Jati, didampingi Direktur RSD Gunung Jati Katibi.--

BACA JUGA:Istri Polisi Curhat Suami Selingkuh, Surat Terbuka Untuk Kapolres: Mohon Ijin Bapak...

“Kematian tertinggi yang menjadi beban JKN yang paling tinggi adalah kanker dan kematian ibu dan anak. Selain itu ada jantung, dan kesehatan jiwa,” bebernya.

Ke depan, kata Indri, akan ditransformasi, 50 persen rumah sakit di kabupaten/kota sudah punya rumah sakit Strata Madya. Termasuk RSD Gunung Jati, masuk Strata Madya. Dan bisa melakukan pelayanan kanker, terapi sistemik, pelayanan ibu anak, memberikan layanan bayi 1.800 gram, serta pelayanan usia kehamilan di atas 34 minggu.

Diharapkan, bisa menurunkan angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi. Bayi prematur bisa dilayani dengan baik dan tidak harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin  Bandung.

Begitu juga untuk kanker, dari segi deteksi dini sudah punya alat meski belum optimal. Dokter bedah onkologi ada. Harapannya, pelayanan ini bisa dioptimalkan lagi. Targetnya, tahun 2023 mendatang, sudah bisa melakukan pelayanan kanker. Kemudian, penambahan kemoterapi butuh SDM. Suasana kamar bisa lebih menyenangkan.

“Program kanker tidak hanya kuratif, tapi juga perlu upaya preventif,” ujarnya. “Cirebon punya peluang bisa lebih maju pelayanan rujukan kanker dan KIA,” tegasnya.

Untuk KIA, kata Indri, di RSD Gunung Jati, jumlah dokter spesialis kandungan sudah memadai. Mungkin ke depan, lebih dioptimakan lagi untuk tenaga perawat dan bidan. Pelatihan perawat untuk NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan Perinatalogi cukup persiapan SDM. Ketika ada proses penambahan kapasitas, maka bisa meningkatkan kapasitas SDM-nya,” terangnya.

BACA JUGA:Viral, Istri Polisi di Tegal Curhat Suaminya Selingkuh, Pelakor Malah Minta Uang Rp100 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: