Arimbi: Saya Tidak Dilibatkan, Relawan Godong Jati Tetap Pilih Nomor ”Tiga”
SUMBER– Merapatnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Godong Jati ke dua gerbong pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang maju diputaran kedua nanti, masih menyisakan tanda tanya. Pasalnya, mantan cawabup, Ratu Raja Arimbi Nurtina tidak sedikitpun diajak komunikasi dalam mengambil keputusan dukungan politik. “Saya tidak pernah dilibatkan dalam mengambil keputusan koalisi oleh Kang Luthfi, dan di putaran kedua ini saya belum bisa mengambil sikap politik dan belum dinyatakan resmi mendukung siapapun,” ujar Arimbi, dihadapan relawan Godong Jati yang hadir di kediamannya, Minggu (22/12). Dikatakannya, untuk mengambil keputusan dirinya akan menunggu masukan dari Keraton Kanoman. Sebab, sebelum menjadi cawabup, dirinya juga meminta restu kepada pihak keraton. Namun, pihaknya belum dapat memastikan kapan restu itu turun dari keraton, apakah sebelum pilbup atau tidak sama sekali. Sebab, keraton sekarang ini sedang disibukan persiapan tradisi muludan. Arimbi juga kecewa dengan sikap luthfi yang datang ke rumahnya, tetapi tidak mebahas secara detail terkait koalisi. Bahkan tidak menemui dirinya sedikitpun. “Datang cuma 10 menit, tidak ada kontak dulu atau komunikasi dulu, tapi datang trus pergi lagi. Itu juga belum ketemu dengan saya,” ucapnya. Sementara itu, relawan Godong Jati, Dedi Kampleng mengaku, akan tetap menyosialisasikan pada masyarakat yakni memilih pasangan nomor tiga ketika pilkada putaran kedua digelar. Karena Godong Jati saat ini terpecah menjadi tiga golongan, yakni ada yang masuk ke Hebat, Jago- Jadi, dan oposisi. “Kami tetap konsisten menyosialisasikan nomor tiga. Pokoknya putusan kita memilih siapa nanti pas tanggal 29 Desember. Kalau belum juga ada keputusan, ketika kami datang ke TPS tidak ada pasangan nomor tiga, kami akan memilih dua-duanya atau bisa jadi di kertas suara itu kita tulis angka tiga, atau pilih dua dan enam,” ungkapnya. SK PKB UNTUK HEBAT TELAH KELUAR Adanya pembelotan dan perpecahan ditubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon, untuk mendukung pasangan Hebat, diakui Ketua DPC PKB, H Sugiharto. Kang Ato -sapaan akrab H Sugiharto- mengatakan, pihaknya tidak akan mengambil pusing terkait perpecahan tersebut. Pasalnya, DPP PKB telah mengeluarkan SK tertanggal 20 Desember 2013 lalu, dengan nomor 14708/DPP-03/VIA.1/XII/2013 menyatakan dukungan dan penetapan kepada Hj Sri Heviyana dan H Rakhmat sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Cirebon dari PKB. \"Saya tidak ingin komentar soal perpecahan dan pembelotan. Yang pasti kami sudah lega, karena SK sah yang ditandatangi oleh ketua umum DPP menyatakan Hebat yang mendapat dukungan dari PKB. Tapi jika tetap dan masih ada kader yang membelot, kami pastikan akan kena sanksi. Saya harap semua kader harus taat dan patuh terhadap keputusan, ketetapan dan fatsun PKB,\" tegasnya. Terpisah, Buya H Ja\'far Aqil Siradj mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi secara langsung dengan Ketua DPP, H A Muhaimin Iskandar untuk segera mengambil keputusan. \"Sebelum SK keluar, saya telah menelepon Kang Imin (Muhaimin Iskandar), dan beliau langsung merespons baik, langsung memerintahkan dari pusat untuk segera menandatangani SK itu,\" ungkapnya. (via/sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: