Kisah Pemilik PO Bus Luragung Termuda H Yayan Irman, Darah Oli Padahal Arsitek
Pemilik PO Bus Luragung Termuda, H Yayan Irman.-Perpalz Tv-radarcirebon.com
BACA JUGA:AC Mobil Kurang Dingin Saat Cuaca Sedang Terik, Bisa Jadi Inilah Salah Satu Masalahnya
H Yayan menambahkan, sebenarnya segmen pasar Luragung Jaya adalah Kuningan Timur. Yakni pedagang yang diistilahkan BRI atau bubur, rokok, Indomie di Jakarta.
Sebab, banyak masyarakat dari Kabupaten Kuningan, khususnya wilayah timur adalah pedagang bubur, rokok dan Indomie di Jakarta.
"Bapak itu melihat penumpang itu mau ke mana. Karena waktu itu juga punya angdes (angkutan desa). Karena sumber penumpangnya di pelosok Luragung, ya itu prospek," ungkapnya.
Bahkan, kemudian merambah ke daerah lain dan hingga saat ini sudah dikenal serta menjadi identitas dari pedagang Kuningan.
Usaha itu, juga diikuti oleh H Ade yang mendirikan Putra Luragung. Tetapi awalnya juga menggunakan nama Luragung Jaya dan berdiri sekitar 1989.
H Ade merupakan anak kedua dari H Saefudin Koesmapradja. Sekaligus kemudian menjadi awal pengembangan grup Luragung Jaya.
Sedangkan Yayan sendiri, awalnya tidak berencana terjun ke bus. Beres kuliah di tahun 1998, dia melihat usaha keluarga sudah berjalan.
"Tapi saya sejak kecil ini sudah darahnya oli. Pada saat kecil, sebelum sekolah ke garasi nganterin yang ganti oli," katanya.
BACA JUGA:Inilah Sederet Manfaat dari Pembuatan KTP Digital Sebagai Indentitas Penduduk
Karena sudah terbiasa, yang tadinya tidak akan terjun di bus. Apalagi kuliah di bidang teknik sipil dan hendak jadi arsitek.
"Bapak itu telepon, akhirnya pulang kampung lah tahun 1998 bantuin bapak sama barengan dengan kakak H Nanan Luragung Putri," bebernya.
Bahkan di tahun 2022, Yayan masih berada di Luragung Jaya. Tetapi konsep sang ayah adalah anak agar berdiri masing-masing.
Makanya ada PO Luragung Jaya, Putra Luragung, Luragung Putri, dan sebagai anak bungsu mendirikan Luragung Termuda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: