Air Seni Nyi Mas Gandasari Mampu Hancurkan Pengaruh Tombak Trisula Prabu Cakraningrat

Air Seni Nyi Mas Gandasari Mampu Hancurkan Pengaruh Tombak Trisula Prabu Cakraningrat

Sosok Nyi Mas Gandasari yang memiliki kesaktian, bahkan disebutkan mampu menghapus pengaruh tombak trisula Prabu Cakraningrat dengan air pipisnya.-Tangkapan Layar Video-Youtube

RADAR CIREBON.COM - Dalam sebuah pertempuran antara pasukan Kesultanan Cirebon dan Prabu Cakraningrat, Nyi Mas Gandasari disebutkan melakukan hal diluar dugaan.

Prabu Cakraningrat yang memiliki tombak trisula, berhasil membuat pasukan Kesultanan Cirebon terpojok, termasuk di dalamnya adalah Nyi Mas Gandasari.

Tombak trisula milik Prabu Cakraningrat itu, ditancapkan di sebuah aliran sungai dan mengakibatkan air sungai tersebut tidak bisa dilewati siapapun.

Air sungai menjadi sangat berbahaya karena menjadi panas dan pasukan Kesultanan Cirebon terpojok dengan kondisi tersebut.

BACA JUGA:Kisah Nyi Mas Gandasari, Kesaktian Tiada Tanding dan Wangi Tubuh Abadi

Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, Nyi Mas Gandasari berhasil memupus pengaruh tombak trisula milik Prabu Cakraningrat itu.

Nyi Mas Gandasari buang air seni ke aliran air sungai tersebut, dan pengaruh tombak trisula milik Prabu Cakraningrat itu pupus oleh air pipis.

Kejadian tersebut bermula saat Sunan Gunung Jati ingin menaklukan Kerajaan Rajagaluh yang dipimpin Prabu Cakraningrat, untuk menyebarkan ajaran Islam.

Sebelum melakukan gerakan, melalui mata hatinya Sunan Gunung Jati tidak akan mempu untuk menaklukan Kerajaan Rajagaluh dibawah pimpinan Prabu Cakraningrat.

BACA JUGA:Nyi Mas Gandasari, Putri Raja Pasai Yang Diurus Ahli Pengobatan dari Cirebon

Mengingat kesaktian yang dimiliki Prabu Cakraningrat, Sunan Gunung Jati akhirnya memilih cara halus.

Akhirnya Sunan Gunung Jati mengutus tiga orang kepercayaannya, yakni Syeh Magelung Sakti, Pangeran Santri, dan Pangeran Dogol serta ratusan prajurit.

Pengiriman utusan dari Kesultanan Cirebon dapat diketahui oleh Prabu Cakraningrat, kemudian menugaskan Patih Loa dan Dempu Awang untuk menghadangnya. 

Saat itupun terjadilah pertempuran sengit, prajurit Kesultanan Cirebon dapat dipukul mundur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: