Hanura Tebar Ancaman Pemecatan

Hanura Tebar Ancaman Pemecatan

**Imbas Dukungan PAC Partai Hanura Dukupuntang ke Pasangan Jago-Jadi CIREBON – Aktivitas politik yang dilakukan calon wakil bupati Cirebon yang diusung PDIP, H Tasiya Soemadi Al Gotas di kantor PAC Partai Hanura Kecamatan Dukupuntang, membuat berang Wakil Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat, Arief Rismawan. Dia menyebut Gotas tak beretika karena kampanye di kandang Hanura yang jelas-jelas mengusung Heviyana-Rakhmat (Hebat). Kepada Radar, Arief menegaskan bahwa sosialisasi Jago-Jadi di kantor PAC Partai Hanura Kecamatan Dukupuntang, merupakan pelecehan terhadap organisasi. Seharusnya, kata dia, Gotas sebagai tokoh politik kawakan di Kabupaten Cirebon bisa lebih beretika dalam berpolitik, meskipun itu undangan, baik secara personal ataupun institusi. Namun, Partai Hanura tidak mengusung atau mendukung Jago-Jadi. “Harus lebih elegan lah. Dalam berpolitik pun harus menjunjung etika,” katanya. Lebih jauh, kepada PAC yang mengundang H Gotas, ia pun akan mendorong DPC, DPD bahkan DPP untuk memberikan peringatan keras. Karena, dianggap tidak taat pada instruksi partai dalam pemilukada Kabupaten Cirebon ini. “Itu harus jelas, mereka harus ditindak tegas,” ucapnya. Pada kesempatan itu, dia juga mengkritik apa yang dilakukan mantan sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon, Yudi Aliyudin SH yang dinilainya berkhianat terhadap keputusan partai. Dia pun meminta Yudi berkonsentrasi pada pencalegannya. “Sudahlah, jangan koar-koar punya massa dan bisa mengondisikan 34 PAC, buktikan di pencalegan,” tegasnya. Selain itu, Yudi juga dinilai sudah melakukan pengkhianatan terhadap keputusan DPP yang mendukung pasangan Heviyana-Rakhmat. “Ini bisa berujung pada pemecatan, karena sudah melakukan pelanggaran berat, dengan bukti mendukung pasangan lain secara terbuka. Dalam berpartai itu ada aturan organisasi yang harus ditaati, bukan sekarep dewek (semau sendiri, red). Persoalan calonnya itu bagus atau tidak, itu persoalan selera,” terangnya. Mengapa ia menggebu-gebu mengkritik Yudi, karena Arief mengklaim salah satu pihak yang merekomendasikan Yudi menjadi sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon. Sehingga, ada beban moral. “Saya merasa kecewa dengan sikap Yudi,” tandasnya. Sementara, kader Partai Hanura Kabupaten Cirebon, Supirman SH berpendapat, adanya PAC yang menyeberang ke pasangan lain, karena kesalahan ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon H Rahmat yang tidak bisa merangkul kader Partai Hanura. “Bagaimana ia (H Rakhmat, red) bisa merangkul massa, sementara di internalnya dia terkesan dilecehkan,” bebernya. Seharusnya, tambahnya, ini menjadi bahan koreksi untuk kepengurusan DPC Hanura sekarang. “Berarti, DPC tidak pernah melakukan pembinaan,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari pertama kampanye, Senin (23/12), calon wakil bupati Cirebon dari pasangan Jago-Jadi, H Tasiya Soemadi Al Gotas bertemu para istri kuwu se-Kecamatan Dukupuntang. Yang menarik, pertemuan digelar di kantor PAC Partai Hanura Kecamatan Dukupuntang yang secara struktural kepartaian mendukung pasangan Heviyana-Rakhmat (Hebat). Pada kesempatan itu, hadir mantan Sekretaris Umum DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon Yudi Aliyudin SH dan Ketua PAC Partai Hanura Kecamatan Dukupuntang, Suwarda. “Kebetulan, Mas Yudi dan Pak Suwarda serta teman-teman Hanura lainnya mau bantu kami. Jadi, ya Alhamdulillah, dukungan pun semakin banyak,” imbuh Gotas. Sementara, Suwarda menganggap Gotas sebagai anaknya, mengingat ia telah berjuang untuk kebesaran PDI Perjuangan saat itu. “Saya tahu dia sejak dulu, makanya saya akan berjuang untuk kemenangan Pak Gotas,” terangnya. Tidak hanya PAC Hanura Dukupuntang, tapi dia memastikan ada sekitar 34 PAC lainnya yang siap mendukung Jago-Jadi dalam putaran kedua nanti. “Banyak Mas, karena PAC menganggap ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon (Rakhmat, cawabup pasangan Heviyana, red) mencla-mencle,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: