Peternak Lebah Klanceng di Kuningan Putus Asa, Kandang Penangkaran Dibiarkan Mangkrak

Peternak Lebah Klanceng di Kuningan Putus Asa, Kandang Penangkaran Dibiarkan Mangkrak

Kandang penangkaran lebah klanceng atau stup. Foto: -Agus Sugiarto-Radarkuningan.com

"Karena tertarik dengan keuntungan, akhirnya saya beli empat kandang seharga Rp4,8 juta. Saat panen perdana lebah saya dibayar kontan Rp6,4 juta oleh agen," ungkap Endang, salah seorang peternak lebah klanceng di Kuningan.

Tidak hanya itu, setelah panen perdana, Endang yang tertarik dengan keuntungan lebih besar akhirnya meningkatkan populasi koloni lebah dengan cara membeli empat kandang penangkaran kepada agen.

Hal itu dilakukan Endang, sebab menurut dia, beternak lebah klanceng tidak sulit dan bisa ditinggalkan ketika dia bekerja.

Total, Endang memiliki 8 kandang penangkaran lebah klanceng dari pembelian pertama dan kedua.

Namun belakangan ini, Endang merasa kesal, lantaran sudah lima bulan agend dari perusahaan tidak membeli hasil panen madu lebah klanceng miliknya.

BACA JUGA:Deal! Pemerintah Pusat dan Daerah Sepakati Alternatif Rumusan Penataan Tenaga Honorer yang Lebih Humanis

Harusnya, lebah miliknya dibeli kembali pihak perusahaan pada 9 Desember 2022. Namun hingga kini tidak ada kejelasan.

"Ini sudah lebih dari lima bulan dari panen perdana, orang yang dulu membayar panen tidak juga datang," ungkapnya dilansir dari Radarkuningan.com.

Endang pun semakin cemas dengan program budidaya yang baru dia geluti tersebut. Dia khawatir modal yang sudah dikeluarkan tidak kembali.

"Saya dengar hampir semua peternak lebah belum mendapat pembayaran dari perusahaan," kata Endang.

Suhana, peternak lebah klanceng lainnya di Kuningan, juga menceritakan pengalamannya. Menurut Suhana, saat memulai beternak, dirinya langsung membeli 10 koloni lebah beserta kotak penangkarannya.

BACA JUGA:Viral! Nono Anak Jenius Berusia 8 Tahun Asal Buraen NTT Raih Juara 1 Kompetisi Matematika Internasional

Modal yang dia keluarkan sebesar Rp12 juta untuk membeli 10 kandang berisi koloni lebah. Sudah lebih dari lima bulan Suhana memulai ternak lebah, namun hingga kini belum ada tanda-tanda pihak perusahaan akan membayar hasil panen.

Padahal ketika memulai usaha tersebut, dia dijanjikan oleh pihak perusahaan, setelah 4 bulan lebah bisa dipanen dan hasil panennya akan dibeli kembali dengan harga Rp1,6 juta per kandang.

"Waktu itu saya tertarik untuk memelihara lebah. Soalnya keuntungannya lumayan besar. Kalo punya 10 kandang, berarti saya dapat untung Rp4 juta dalam empat bulan. Tapi sudah lebih dari lima bulan, lebah saya belum dibeli," tutur Suhana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarkuningan