Permintaan Tujuh Nyawa dan Kerajaan Jin Penunggu Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan

Permintaan Tujuh Nyawa dan Kerajaan Jin Penunggu Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan

Bukit yang dibelah di Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan disebut sebagai tempat kerajaan jin, ada lagi kabar tentang permintaan tujuh nyawa untuk tumbal.-Asep Brd-Radar Cirebon

RADARCIREBON.COM - Jalan baru Lingkar Timur Kuningan yang sudah difungsikan menjelang akhir Desember 2021, menjadi alternatif baru bagi para pengendara.

Para pengendara dari Cirebon yang hendak menuju Kuningan atau sebaliknya, bisa melalui jalan baru Lingkar Timur Kuningan dengan waktu relatif singkat.

Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan yang dimulai dari Desa Sampora dan berakhir di Ancaran ini, memiliki panjang 7,24 kilometer.

Diawali dengan Tugu Ikan Dewa di Sampora, jalan baru Lingkar Timur Kuningan ini berakhir di Ancaran dengan ditandai Tugu Sajati.

Menurut Bupati Kuningan Acep Purnama, Sajati memiliki filosofi hidup sederhana dan selalu berbuat baik.

BACA JUGA:Dibalik Cerita Mistis, Keindahan Curug Bidadari di Pekalongan

"Tugu daripada Sajati ini memiliki filosofi. Sajati itu terdiri dari Santana, Basajan dan Santika. Dari pengungkapan itu jelas memiliki pengertian seperti kita harus hidup sederhana, memasyarakat dan selalu berbuat baik," kata Bupati Acep di sela monitoring jalan April 2022.

Jalan Lingkar Timur Kuningan menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat sekitar, terutama para pencinta kendaraan roda dua.

Kondisi jalan yang naik turun, ditambah pemandangan alam yang indah, banyak diantara mereka menyempatkan diri untuk berhenti dan mengabadikan suasana.

Terutama akses dari Desa Garatengah ke Desa Kedungarum, bukit yang dibelah menjadi spot baru para pencari konten untuk media sosial mereka.

Menurut ahli spritual Ki Anom Al-Aziz, bukit yang dibelah tersebut merupakan tempat kerajaan jin.

BACA JUGA:Pohon Keramat di Desa Kamarang Dihuni Sepasang Mahluk Halus

Pimpinan Majelis Dzikir Mudzakarah Al-Iklas Desa Kertaunggaran, Kecamatan Sindangagung, Kuningan ini mengatakan, jin yang ada di bukit tersebut sebetulnya merasa terganggu.

Bukit yang menjadi kerajaan mereka seolah-olah diganggu dengan dijadikan jalan dan dibelah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: