Lebih Memilih AI, Perusahaan Google Resmi Lakukan PHK 12 Ribu Karyawannya

Lebih Memilih AI, Perusahaan Google Resmi Lakukan PHK 12 Ribu Karyawannya

Google baru saja memecat 28 pegawainya karena terlibat dalam aksi protes. Ilustrasi foto:-Capture-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM- Beberapa hari belakangan ini tengah ramai informasi mengenai PHK( Pemutusan Hubungan Pekerjaan) dari berbagai perusahaan besar. Salah satunya adalah perusahaan internert terbesar di dunia yaitu Google. 

Perusahaan induk Google, Alphabet Inc mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12.000 orang, atau sekitar 6 persen dari total tenaga kerjanya. Google juga bakal lebih mengandalkan teknologi terbarunya yaitu Artificial Intelligence(AI) di perusahannya tersebut. 

Banyak pihak yang merasa sangat kecewa dan merasa disayangkan karena perjuangan mereka sebagai karyawan lebih dari 1 dekade untuk perusahaan tersebut harus usai. Salah satunya adalah postingan dari Justin Moore selaku Engineering Manager Of Google

BACA JUGA:Luar Biasa, Taliban Ciptakan Mobil Sport yang Tak Kalah dari Produsen Eropa

Arti dari postingan tersebut menjelaskan bahwa Justin menyayangkan atas pernyataan Google mengenai PHK dan ia membandingkan atas segala usaha dan perjuangan semua karyawannya untuk memajukan perusahaan tersebut selama lebih dari 1 dekade atau 16,5 tahun lebih. Meskipun begitu ia merasa bangga akan pekerjaannya selama bertahun-tahun tersebut bersama dengan team nya.

Mengutip dari Reuters, PHK Google yang dilakukan kepada sekitar 6 persen dari karyawannya juga dipengaruhi oleh perekonomian yang naik turun selama pandemik covid-19 berlangsung.

BACA JUGA:Erdogan Angkat Bicara Soal Bakar Al-Qur'an di Depan Kedubes Turki di Swedia: Jangan Harap Dukungan Kami

Sundar Pichai selaku CEO Goole dan Alphabet mengatakan bahwa belakangan dia memfokuskan dan mempertajam Google dengan merekayasa ulang basis biaya dan mengarahkan bakat dan modal ke prioritas tertinggi. Hal itu karena Alhphabet ingin lebih mengandalkan dan memajukan produknya dengan lebih banyak menggunakan AI.

Dalam email kepada para karyawan yang di PHK tersebut, CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa perusahaan akan berpisah dengan hampir 12.000 karyawan. “Kami telah memutuskan untuk mengurangi tenaga kerja kami sekitar 12.000 karyawan. Kami telah mengirimkan email terpisah kepada karyawan di AS yang terpengaruh. Di negara lain, proses ini akan memakan waktu lebih lama karena hukum dan praktik setempat,” katanya. Dia juga mengatakan bahwa karyawan yang terkena dampak akan dibayar paket pesangon.

BACA JUGA:Soal Usulan Kenaikan Biaya Haji 2023, Wakil Ketua MPR RI: Tidak Perlu Risau

Selain melakukan PHK, Google juga telah memotong pengeluaran lainnya akhir-akhir ini, seperti mematikan Stadia (layanan cloud game), membatalkan laptop Pixelbook generasi berikutnya, dan banyak lagi. Serta berencana untuk lebih fokus pada AI, dan bersiap untuk berbagi beberapa pengalaman yang sama sekali baru untuk pengguna, pengembang, dan bisnis. 

Hal tersebut juga berujung pada Microsoft yang memotong pendapatannya sebesar $1,2 miliar karena para pengguna cloud-computing menimbang kembali pengeluaran mereka untuk layanan itu. 

Menurut CEO Microsoft Satya Nadella, pelanggan teknologi cenderung berhati-hati terhadap resesi dan ingin mengoptimalkan pengeluaran digital mereka. Pada saat yang sama, gelombang komputasi besar berikutnya lahir dengan kemajuan Artificial Intelligence (AI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: