Diabetes, Penyakit Paling Mematikan di Dunia
Cek darah untuk mendeteksi diabetes tipe 2. Ilustrasi foto:-Pixabay-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti bahaya diabetes yang dikenal sebagai silent killer.
Hal ini menyusul adanya peningkatan kasus diabetes pada anak-anak.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak melonjak drastis sampai 70 kali lipat pada 2023, jika dibandingkan dari 2010. Prevalensi kasus pada Januari 2023 adalah 2 per 100.000 jiwa.
Sementara, menurut laporan yang diterima IDAI hingga Selasa ada 1.645 pasien anak penderita diabetes yang tersebar di 13 kota.
BACA JUGA:Peringkat Indonesia Naik, Menpora Apresiasi Kinerja Iwan Bule Selama Pimpin PSSI
Ke-13 kota tersebut, yaitu Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, dan Manado.
Berdasarkan usia, sebaran kasus diabetes pada anak yang paling tinggi berada di usia 10-14 tahun dengan porsi 46,23 persen.
Diikuti anak usia 5-9 tahun sebesar 31,05 persen, anak usia 0-4 tahun sebanyak 19 persen, dan anak usia lebih dari 14 tahun sebesar 3 persen.
Berdasarkan jenis kelamin, sebaran kasus diabetes pada anak lebih banyak didominasi oleh perempuan dengan persentase 59,3 persen dan laki-laku 40,7 persen.
BACA JUGA:Diboikot oleh UEFA, Arab Saudi Ngajak Rusia Gabung ke AFC
"Pada 2023, angkanya meningkat 70 kali lipat dibandingkan pada 2010 yang 0,028 per 100.000 dan 0,004 per 100.000 jiwa pada 2000," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Muhammad Faizi, SpA(K) dalam Media Briefing "Diabetes pada Anak" pada Rabu 1 Februari 2023.
Budi menyebutkan, diabetes merupakan ibu dari segala penyakit (mother of all diseases) karena diabetes bisa memicu penyakit kronis lainnya.
"Diabetes di Indonesia memang naik tinggi, diabetes itu kan mother of all diseases. Jadi kalau terus-terusan ada dan enggak di-treat (dirawat), itu bisa stroke, bisa jadi (gagal) ginjal, bisa jadi jantung," kata Budi saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Jumat (3/2/2023).
Budi mencontohkan, penderita diabetes yang sudah mengalami komplikasi gagal ginjal harus melakukan cuci darah. Cuci darah itu dilakukan sekitar 3-4 kali seminggu dan sekali cuci darah memakan waktu hingga 4-5 jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase