Inilah Teroris di Tahun Baru
JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror akhirnya berhasil melumpuhkan keenam terduga teroris di rumah kontrakan di Kampung Sawah, Ciputat. Siapa saja mereka? \"Antara lain Daeng alias Dayat alias Hidayat, Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi, Edo alias Amril,\" ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di lokasi di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (1/1). Disebutkan sosok Nurul Haq alias Jeck berperan sebagai pengemudi sepeda motor dalam kasus penembakan terhadap empat polisi di Tangerang Selatan (Tangsel), beberapa saat lalu. Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, menduga kelompok yang digerebek ini terkait dengan serangkaian penembakan polisi beberapa waktu lalu. \"Ya, diduga terkait penembakan polisi,\" ungkapnya. Informasi yang dihimpun, Nurul Haq alias Jeck adalah buron yang sudah dicari Densus sejak bom Beji, Depok, yang meledak 8 September 2012 lalu. Saat itu, mereka diketahui sudah berencana meledakkan bom di Mapolres Jakpus, dan Thoriq sedianya sebagai pelaku bom bunuh dirinya. Jeck, terlibat dalam kelompok William Maksum yang ditangkap Densus 88 di Cipacing, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada 7 Mei lalu. Jeck dan Maksum juga pernah sama-sama \"nyantri\" di sebuah pondok pesantren di Ciamis. Sebagaimana diketahui, Maksum adalah tokoh yang mengordinasikan kelompok Abu Roban (tewas), dengan Autad Rawa di Makassar (buron), lalu dengan Santoso di Poso (buron), dan dengan Abu Omar yang sudah tertangkap. Terungkapnya nama Jeck setelah polisi menelusuri Yamaha Mio yang tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP) di Pondok Aren, dan menginterogasi Topan yang sebelumnya telah ditangkap di Tasikmalaya. Saat menembak polisi, Jeck diketahui berperan sebagai pengemudi motor, dan Hendi Albar berperan sebagai penembak. Hendi sendiri belum jelas apakah sudah dikepung atau belum.Abu Roban alias Bambang Nangka adalah pimpinan halaqah Ciledug, Tangsel, yang tertembak mati di Kendal, Jawa Tengah, dalam operasi kontrateror yang digelar Densus 88 pada Mei lalu. Dia dan kelompoknya, yang memproklamirkan dirinya sebagai Mujahidin Indonesia Barat, diduga kuat bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror, khususnya fai atau mengumpulkan harta benda untuk keperluan jihad.Di antara aksi Abu Roban misalnya, terlibat perampokan toko emas di Tambora, terkait bom Beji, terkait perampokan beberapa bank di Jawa Tengah hingga Lampung, dan mengirim hasil rampokan tersebut kepada kelompok Mujahidin Indonesia Timur di bawah pimpinan Santoso di Poso. Mereka disebut mendapatkan persenjataan dari kelompok Abu Omar yang menyelundupkan senjata ke Indonesia dari Filipina.Kelompok Jeck juga diketahui ikut pelatihan paramiliter jaringan teroris di Gunung Sawal, Jawa Barat, ahli membuat senjata api (senpi), serta merakit bom pipa. Mereka juga pernah terlibat kasus perampokan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cililin, perampokan Kantor Pos Cibaduyut, kasus pembacokan dan penembakan anggota polisi di Bekasi, perampokan Toko Emas di Tambora, serta jadi penyuplai atau perakit bom-bom pipa. (wb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: