Pengangguran di Majalengka Tersisa 40.057 Orang

Pengangguran di Majalengka Tersisa 40.057 Orang

MAJALENGKA – Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Majalengka mengklaim jika sisa angkatan kerja yang masih pengangguran di Kabupaten Majalengka sepanjang tahun 2013 lalu, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (2012). Kepala Dinsisnakertrans Kabupaten Majalengka Drs H Eman Suherman MM menyebutkan, dari data yang tercatat di dinasnya, angka pengangguran di Kabupaten Majalengka per akhir tahun 2013 lalu, tersisa tinggal 6,71 persen dari keseluruhan penduduk angkatan kerja. Dengan kata lain, ujar Emang, jika asumsi angka penduduk angkatan kerja di Kabupaten Majalengka saat ini ada sebanyak 597.953 orang, maka jumlah pengangguran yang tersisa hanya sebanyak 40.057 orang saja. “Kalau di akhir tahun 2012 lalu, angka pengangguran masih berkisar di 7 koma sekian persen dari jumlah penduduk angkatan kerja. Di catatan kami, akhir tahun 2013 jumlahnya turun menjadi hanya 6,71 persen dari angkatan kerja. Atau hanya tersisa 40.057 orang saja,” kata dia kemarin (2/1). Dikatakan, dari total jumlah penduduk angkatan kerja di Kota Angin ini, yang sudah memiliki pekerjaan atau sudah bekerja, berjumlah 557.086 orang. Mereka berkecimpung di dunia pekerjaan formal maupun non formal. Dijelaskan, turunnya angka pengangguran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya, mampu dikurangi oleh berbagai program kegiatan pelatihan yang digelar pemerintah daerah, provinsi serta pusat, maupun yang digelar oleh pihak swasta lainnya. Sepanjang tahun 2013 kemarin, pihaknya mengklaim telah mengikutsertakan sekitar 2.412 orang dalam pelatihan kerja. Faktor penyebab angka pengangguran itu di antaranya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang punya keterampilan serta keahlian, sehingga kompetensi masyarakat golongan ini akan sangat sulit untuk diterima lapangan kerja pada bidang kerja manapun. Oleh karenanya, lanjut Thamrin, guna mengurangi kurangnya kualitas SDM tersebut, pemerintah terus berupaya mengadakan berbagai pelatihan dan keterampilan kerja kepada masyarakat, lewat kegiatan yang didanai pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten, dan swasta. “Angka pengangguran bisa menurun, karena akhir-akhir ini bermunculan sektor industry baru di Majalengka yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Di samping itu, program pelatihan dan keterampilan kerja seperti otomotif, perbengkelan, serta pemberian pekerjaan sementara, dan kewirausahaan. Baik yang diselenggarakan pemerintah maupun sektor swasta,” ujar dia. Meski demikian, pelatihan keterampilan kerja tidak akan membuahkan hasil apapun jika para penerima manfaatnya dilepas begitu saja setelah mendapatkan pelatihan. Oleh karenanya, saat ini pihaknya dalam menjalankan setiap program pelatihan selalu berupaya agar pelatihan ini ditangani secara berlanjut dalam rangka mempersiapkan dan meningkatkan mutu SDM sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Jumlah sisa angka pengangguran yang paling dominan adalah dari kalangan laki-laki. Namun, meski di Majalengka ini tengah tumbuh berbagai sektor industry yang membutuhkan tenaga kerja banyak, namun sebagian besar kebutuhan tenaga kerjanya adalah perempuan. Oleh karenanya, proram-program pelatihan dan keterampilan kerja yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, dibarengi pula oleh pemberian pekerjaan sementara kepada penerima pelatihan tersebut, agar mendapatkan income, itung-itung nabung untuk mengumpulkan modal guna mempraktekan skill dan keterampilan kerja mereka dalam berwirausaha. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: