HARI YANG ANEH DI JOGJA: Panas Pol, Sore Hujan Petir, Malam Gempa

HARI YANG ANEH DI JOGJA: Panas Pol, Sore Hujan Petir, Malam Gempa

Suasana di pusat Kota Jogjakarta, beberapa waktu lalu. Kembali terjadi gempa bumi pada Jumat malam, 17, Maret 2023.-Yuda Sanjaya-radarcirebon.com

BACA JUGA:Dibuka Untuk Umum dan Laboratorium, RS Pendidikan Unpad Target Selesai Desember 2023

Lebih lanjut, dalam keterangan resminya, BMKG menyebut penyebab gempa dangkal 5.2 Magnitudo di selatan Jawa atau barat daya Yogyakarta akibat adanya aktivitas subduksi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,02 lintang selatan dan 109,75 bujur timur.

Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 141 km arah barat daya Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada kedalaman 43 km.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi," katanya.

BACA JUGA:Hasil Konferda PWI Kabupaten Cirebon: Mamat Rahmat Sebagai Ketua, Terpilih Secara Aklamasi

Daryono mengemukakan, gempa yang terjadi pada pukul 19.05 WIB itu dirasakan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity).

Artinya getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu di daerah Kulonprogo, Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Kebumen, Trengalek, Pacitan, Magelang.

Skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) dirasakan di daerah Tulungagung, Ngawi, Magetan.

Skala intensitas II MMI dirasakan di daerah Kediri, Karangkates, Nganjuk, Solo, Klaten, Banjarnegara, Wonogiri, Wonosobo.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Gempa Bumi 5.2 Magnitudo Guncang Kulonprogo Yogyakarta, Begini Kata BMKG

Ia menambahkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan 5.0 magnitudo.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Hingga pukul 19.30 WIB, Daryono menyampaikan bahwa hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

BMKG mengimbau masyarakat agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: