Investasi Rp1 Triliun Masuk Majalengka

Investasi Rp1 Triliun Masuk Majalengka

MAJALENGKA–Selama tahun 2013, nilai investasi yang sudah masuk ke Kabupaten Majalengka tercatat Rp778,158 miliar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM), H Jojo Hadiwijaya saat ditemui di kantornya, Jumat (3/1). Disebutkan Jojo, jumlah investasi yang masuk tersebut terhitung dari April sampai dengan November 2013. Jumlah tersebut diyakini bakal bertambah mengingat data secara kalkulatif hingga akhir Desember belum seluruhnya direkap. Adapun jumlah pelaku usaha yang memiliki izin dari instansinya tercatat sebanyak 1.114 dari 495 perusahaan yang mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sisanya beberapa pelaku usaha tersebut bergerak di bidang jasa. “Kami optimis jika jumlah investasi diyakini mampu mencapai Rp1 triliun mengingat pihak kami masih melakukan evaluasi data hingga 31 Desember. Begitu juga dari para pelaku usaha yang memiliki IMB juga terbilang meningkat,” ujarnya. Jojo mengungkapkan, yang menjadi kendala pada umumnya, pemohon perizinan tidak melengkapi persyaratan. Sehingga timbul kesan bahwa proses perizinan lambat dan bahkan dipersulit. Misalnya, berkas yang diajukan para pelaku usaha kurang diterima. Tetapi justru ketika berkasnya sudah diproses malah diabaikan oleh para pelaku usaha tersebut. Padahal, sejauh ini pihaknya mengklaim bahwa proses perizinan lebih transparan seperti persyaratan yang sudah dilaksanakan. Karena itu, supaya tidak timbul dari satu pendapat atau asumsi bahwa sulit mendapatkan perizinan, tahun 2014 ini, pihaknya akan memberikan kebijakan yakni bagi pemohon yang mengajukan perizinan yang dinilai tidak lengkap akan dikembalikan. Supaya tidak berkesan pemerintah itu lambat atau berbelit dan pihaknya menghindari asumsi mempersulit perizinan. “Padahal kalau berkas yang diajukannya lengkap proses selesai bisa ada yang 5 hari, 7 hari sampai dengan 15 hari. Adapun yang paling lama itu kita arahkan harus ada rekomendasi dari bupati. Baru sekarang ini selain ada kajian teknis dari instansi terkait, secara koordinasi dengan tim pada umumnya sudah relatif berjalan,” bebernya. Mudahnya proses investasi yang diklaim pihaknya tersebut, dibuktikan dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp3,2 miliar, pada saat APBD Perubahan lalu diubah menjadi Rp4,6 miliar justru mampu mencapai realisasi senilai Rp5,998 miliar. Hal ini berbeda ketimbang tahun 2012 lalu yang hanya senilai Rp1,4 miliar. Jumlah pencapaian tersebut tentu menjadi acuan motivasi di tahun 2014 untuk terus menambahkan pertumbuhan PAD. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: