Nih Strategi BPNB atas Potensi Bencana Alam Selama Arus Mudik-Balik Lebaran 2023

Nih Strategi BPNB atas Potensi Bencana Alam Selama Arus Mudik-Balik Lebaran 2023

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto SSos MM-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Antisipasi dampak bencana alam yang terjadi jelang arus mudik dan balik Lebaran 2023, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah-langkah strategis.

Berdasarkan pemaparan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, ada potensi terjadi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode mudik Lebaran 2023 nanti.

“Dari hasil koordinasi yang menjadi tantangan yang besar yakni bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,” ujar Suharyanto dalam siaran persnya, Jumat 7 April 2023.

BACA JUGA:OTT Bupati Kepulauan Meranti, KPK Tetapkan 3 Orang Tersangka

Selain itu, saat mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Idul Fitri 1444 Hijriah dan Antisipasinya yang dihelat di Mabes Polri, Kamis 6 April 2023, Suharyanto menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga mungkin akan terjadi di beberapa provinsi.

Bahkan, hingga kini Provinsi Riau dan Jambi sudah menetapkan status siaga darurat.

"BNPB mendukung peralatan pemadaman darat dan juga personelnya, kemudian menyiapkan helikopter di enam provinsi prioritas dengan total 46 helikopter,” lanjutnya.

BACA JUGA:Atalia Ridwan Kamil: Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Berekspresi

Adapun provinsi prioritas penanganan karhutla yang dimaksud ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Pada wilayah-wilayah tersebut telah disiapkan 13 helikopter patrol dan 33 helikopter water bombing.

BNPB dengan instansi terkait akan melakukan pencegahan bencana tersebut, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

BACA JUGA:6 Juta Tempat Duduk Disediakan oleh PT KAI untuk Layani Pemudik Tahun Ini

“TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya.”

“Untuk karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC,” ujarnya.

Langkah berikutnya, BNPB membuat peta rawan bencana untuk wilayah Pulau Sumatra, Jawa, dan Bali, bagi masyarakat yang ingin mudik.

“Mengeluarkan peta rawan bencana di Jawa, Bali, dan Sumatra, terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” ungkap Suharyanto.

BACA JUGA:Bantuan Beras Mulai Disalurkan di Jawa Barat, Targetnya 4,4 juta KPM

“Kemudian bekerja sama dengan BPBD, kementerian, lembaga, dan pemda, untuk memantau penyelenggaraan mudik pada titik-titik yang akan menjadi penumpukan pemudik,” imbuhnya.

Dia berharap dengan langkah-langkah tersebut pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan keluarga di kampung halamannya dengan aman dan nyaman.

“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan mudik 2023 ini masyarakat terbebas dari bencana dan berjalan lancar,” ujarnya. (jun/jpnn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: