Kagum Masjid Nabawi, Pedagang Mahir Bahasa Indonesia
Hotel Dallah Toibah Madinah, tempat menginap jamaah umrah Darul Falah Singaraja Indramayu memang sangat strategis. Letaknya hanya berjarak sekitar 50 meter dari Masjid Nabawi Madinah. Jamaah tinggal menyeberang jalan dan berjalan kaki beberapa menit maka sudah sampai di masjid yang sangat megah ini. Utoyo Prie Achdi, Madinah JAMAAH umrah Darul Falah beruntung menempati lokasi yang sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Karena setiap saat mereka bisa datang, baik untuk salat fardu berjamaah, salat sunah, itikaf, maupun membaca Alquran. Di masjid ini jamaah juga bisa menikmati air zam-zam yang sudah disediakan di beberapa sudut masjid. Subhanallah. Benar-benar mengagumkan. Itulah kalimat yang muncul dari Nurudin, salah seorang jamaah umrah ketika pertama kali memasuki Masjid Nabawi. Ia bersama jamaah lainnya tak pernah melewatkan salat fardu berjamaah di Masjid Nabawi. “Ini merupakan kesempatan yang harus kita manfaatkan untuk memperbanyak amal ibadah,” ujar Kepala KUA Kecamatan Juntinyuat itu. Bangunan Masjid Nabawi memang tampak kokoh dengan nilai artistik high class, ditambah ornamen lampu yang memoles kecantikan membuat masjid ini sangat menawan. Tak heran setiap hari puluhan ribu jamaah mendatangi masjid ini. Bahkan Masjid Nabawi sekarang menjadi tujuan utama di kota Madinah. Tentunya orang berbondong-bondong ke Masjid Nabawi bukan hanya karena ingin melihat keelokan bangunannya. Lebih dari itu, masjid Nabawi memang memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan. Sebagai masjid terbesar kedua setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi setiap hari dipenuhi jamaah hingga meluber ke halaman masjid yang cukup luas. Mereka tentu ingin mendapatkan pahala hingga 1.000 kali lipat ketika salat berjamaah di masjid Nabawi, dibandingkan masjid lain kecuali di Masjidil Haram yang lebih mulia 100.000 kali sebagaimana sabda Rasulullah. Selain itu, keutamaan lain dari Masjid Nabawi, merupakan masjid dimana pertama kali azan dikumandangkan. Di Masjid ini pula Rasulullah dulu mengajarkan salat dan tuntunan lain kepada para pengikutnya. Tak heran di dalamnya terdapat tempat yang paling mulia yang dinamakan Raudlah, yaitu lokasi di dalam Masjid Nabawi antara makam Nabi dan mimbar Nabi dengan luas 144 m2. Tempat ini merupakan tempat yang mustajabah, sehingga setiap saat orang berebut untuk bisa salat ataupun berdoa di Raudlah. Masih di kompleks Masjid Nabawi, jamaah juga bisa melihat makam Al Baqi. Di tempat inilah lebih dari 10.000 sahabat Nabi dimakamkan. Termasuk juga jamaah umrah dan haji yang meninggal di Madinah. Yang menarik dari Makam Al Baqi, apabila daerah lain membangun jalan dengan menggusur kuburan. Sementara di kompleks ini justru mampu memperluas kuburan dengan menggusur bangunan-bangunan permanen. Tercatat lebih dari 10 hotel yang telah digusur. Menariknya, di sekitar Masjid Nabawi ternyata banyak berdiri bangunan hotel yang cukup menjulang. Selain itu juga dilengkapi dengan pusat pertokoan, yang menjual berbagai macam kebutuhan. Bukan itu saja, pedagang kaki lima (PKL) juga banyak dijumpai di dekat masjid. Tepatnya di depan pintu keluar masuk. Mereka menjual berbagai macam barang. Mulai dari baju muslim khas Arab, kerudung, jam tangan, hingga aksesori seperti cincin berbatu, aneka tasbih, dan masih banyak lagi. Jamaah yang baru keluar dari masjid juga bisa memillih aneka macam makanan atau cemilan khas seperti kurma, kacang Arab, cokelat, dan masih banyak lagi. Yang cukup mengejutkan, ternyata banyak pedagang yang lancar berbahasa Indonesia meskipun mereka berkebangsaan Arab Saudi. Kondisi itu sangat menguntungkan jamaah asal Indonesia, karena mereka bisa menawar barang dengan bahasa kebanggaan sendiri yaitu Bahasa Indonesia. “Yah, mereka memang banyak yang bisa berbahasa Indonesia. Mungkin karena sering berhadapan dengan jamaah asal Indonesia, yang memang sangat banyak jumlahnya,” kata KH Syaerozi Bilal, pimpinan rombongan umrah Darul Falah. Soal harga, mereka ternyata menjual barang dengan harga yang masih terjangkau. Harga kerudung misalnya, ada yang hanya 5 Real atau setara dengan Rp16.000. Begitu juga harga jam tangan, rata-rata hanya 10 Real atau sekitar Rp32.000. Untuk harga minuman juga masih dibilang murah. Satu botol air mineral yang di Indonesia dihargai Rp2.000, di Arab Saudi juga hanya 1 Real atau sekitar Rp3.200. Selain Masjid Nabawi, Kota Madinah juga masih memiliki sejumlah tempat bersejarah yang sayang untuk dilewatkan oleh jamaah yang berkunjung ke kota ini. Termasuk jamaah umrah Darul Falah Indramayu yang sempat berkunjung ke beberapa lokasi lainnya. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: