Meski Jadi Pesaing AS dan Sekutunya, China Tidak Mau Disebut Negara Maju, Kenapa?

Meski Jadi Pesaing AS dan Sekutunya, China Tidak Mau Disebut Negara Maju, Kenapa?

Bendera China.-Pixabay-

BEIJING, RADARCIREBON.COM – Meskipun saat ini China tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekonomi, politik, budaya, pertahanan dan keamanan dunia yang baru.

BACA JUGA:Jelang Pilkada, DPRD Kabupaten Majalengka Usulkan Tiga Nama Pj Bupati, Siapa Saja?

Namun, China enggan disebut sebagai negara maju. Malah, negara yang dipimpin Xi Jinping ini akan berusaha keras mempertahankan statusnya sebagai negara berkembang.

China juga menolak keras keinginan Amerika Serikat yang hendak melabelinya sebagai negara maju.

BACA JUGA:Komposisi Bacaleg PPP Kota Cirebon Didominasi Milenial, dr Doddy: Insya Allah 5 Kursi

"Status China sebagai negara berkembang memiliki dasar yang kokoh yang diakui oleh WTO dan perjanjian-perjanjian internasional lainnya. Status ini tidak boleh lepas dari China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Jumat 12 Mei 2023.

BACA JUGA:Ustad Hanan Attaki Resmi Menjadi Warga Nahdliyin, Siap Syiarkan Ajaran Islam Aswaja Ala NU

Menurut dia, status China sebagai negara berkembang juga didukung oleh fakta-fakta konkret seperti Produk Domestik Bruto tahun 2022 sebesar 12.741 dolar AS atau seperlima dari negara ekonomi maju dan seperenam dari AS.

Produk Nasional Bruto China menempati peringkat ke-68 dan Indeks Pembangunan Manusia berada di urutan ke-79 dunia pada 2021, sama dengan negara-negara besar berkembang lainnya.

BACA JUGA:Resmi Daftarkan Bacalegnya, Partai Golkar Kota Cirebon Ternyata Punya Target Ini

Namun demikian, sepanjang 2013-2021, China telah menyumbang rata-rata 38,6 persen pertumbuhan ekonomi dunia atau lebih besar dibandingkan kontribusi negara-negara maju yang tergabung dalam G7.

Selama bertahun-tahun, lanjut Wang, China bekerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dalam memperjuangkan pembangunan nasional secara bebas dan kepentingan bersama.

BACA JUGA:Dorong UMKM dan Ekraf Naik Kelas Lewat Paseban Grebeg Cirebon Katon 2023

"AS tidak dapat memutuskan apakah China berstatus sebagai negara berkembang atau bukan," kata Wang menanggapi Kongres AS yang menentang status negara berkembang China di WTO dan meminta Departemen Luar Negeri AS tidak mengklasifikasi China sebagai negara berkembang itu.

Ia justru menilai upaya AS tersebut untuk menabur bibit perselisihan antara China dan negara-negara berkembang lainnya.

BACA JUGA:BSI Buka Layanan 434 Kantor Cabang Akhir Pekan Ini

"Tetapi China tidak akan jatuh dalam perangkap itu. China akan tegas mempertahankan status negara berkembang dan meningkatkan solidaritas dengan negara-negara berkembang lainnya," katanya dengan tegas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: