Polisi Optimalkan Deteksi Dini

Polisi Optimalkan Deteksi Dini

JATIBARANG - Polisi terus menggencarkan sosialisasi untuk mengantisipasi pergerakan terorisme di wilayah hukum Polres Indramayu. Optimalisasi deteksi dini keberadaan terduga teroris juga melibatkan perangkat desa hingga ke tingkat ketua RT, serta berbagai elemen masyarakat lainnya. Seperti yang dilakukan Polsek Jatibarang di balai Desa Jatibarang Baru, kemarin. “Dalam pertemuan ini, kami juga menghadirkan kepala desa hingga para ketua RT. Kami mengajak pemerintah desa kembali menggalakan tamu wajib lapor dalam 1x24 jam,” terang Kapolres Indramayu AKBP wahyu Bintono Hari Bawono melalui Kapolsek Jatibarang Kompol Ajang Anwar Mustofa, Jumat (10/1). Dengan tamu wajib lapor itu, maka kehadiran orang-orang baru di lingkungan sekitar akan terdeteksi. Apalagi pendatang baru yang menempati rumah-rumah kontrakan atau rumah kos. Mereka diharuskan melapor kepada ketua RT setempat. Selama ini dari berbagai pengungkapan terduga pelaku teroris, kerap menjadikan rumah kontrakan dan rumah kos sebagai tempat persembunyian. Teroris yang kerap menutup diri terhadap masyarakat sekitar itu, sering tidak terdeteksi karena kurang intensif komunikasi bersama warga sekitar. Sementara itu, pemangku jabatan Kuwu Jatibarang Baru Supriono, menyatakan mendukung polisi mempersempit ruang gerak teroris. Imbauan kepada masyarakat juga terus disampaikan agar turut berperan secara aktif. “Yang pasti masyarakat sangat menghendaki lingkungan yang aman. Kondusivitas itu juga pelu kita wujudkan bersama-sama. Kami siap membantu tugas kepolisian menjaga kamtibmas dan memerangi terorisme,” katanya. ULAMA TEGASKAN ISLAM ANTITERORISME Agenda serupa digelar Polsek Kandanghaur di aula PGRI, Jumat (10/1). Masyarakat diminta bersama–sama meningkatkan kamtibmas di wilayah atau lingkungan masing–masing. Apalagi saat ini gerakan teroris kerap melakukan aksi kekerasan dimana–mana. “Jajaran Polres Indramayu kini gencar sosialisasi ke masyarakat, yakni mengajak meningkatkan kamtibmas agar aksi gerakan terorisme bisa dicegah sedini mungkin,” ujar Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono SIK MH, melalui Kapolsek Kandanghaur Kompol M Pardede SH Acara tesebut diikuti 250 orang, yang terdiri dari unsur pemerintah desa bersama lembaganya beserta ketua RT dan RW, tokoh ulama dan masyarakat, serta OKP. Hadir Camat Kandanghaur DR H Dudung Ariska dan Danramil Kapten Arm Andar Sutandar. Diantara tokoh ulama, ada Pimpinan Ponpes Al Amin, KH Mohammad Syatori SHI MA dan KH Drs Husen Muslim MA. Kapolsek mengatakan, gerakan terorisme sangat terselubung. Mereka mudah masuk ke dalam lingkungan masyarakat. Untuk itu masyarakat perlu meningkatan kewaspadaan agar teroris tidak masuk ke wilayah atau lingkungannya. Pihaknya meminta, jika ada pendatang atau orang asing yang tinggal di desanya perlu ditanyakan indentitas serta tujuannya. “Terutama Ketua RT atau RW selaku kepala lingkungan. Tentu masyarakat juga harus terilibat dalam menjaga lingkungan, dan penting untuk diperhatikan yaitu masyarakat harus mewaspadai jika ada warga pendatang yang sikapnya menutup diri dari lingkungan,” ujarnya. Ajakan bersama menjaga lingkungan juga disampaikan Danramil Kapten Arm Andar Sutandar. Menurutnya, tanggung jawab keamanan tidak saja dibebankan kepada aparat keamanan, tetapi keterlibatan masyarakat juga perlu dilakukan. TNI juga akan membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan. “Tentunya siap memerangi teroris, karena teroris adalah musuh negara,” tegasnya. Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al Amin Kecamatan Kandanghaur, KH Mohammad Syatori menyampaikan pemahaman terorisme dalam perspektif agama. Menurut Kiai Syatori, Islam tidak mengenal sama sekali terorisme. Sehingga jelas terorisme bertolak belakang dengan ajaran Islam. “Karena terorisme menggunakan cara kekerasan, kebengisan serta kekejaman, sehingga menimbulkan ketakutan pada manusia. Sedangkan Islam santun dan lemah lembut serta memberika kebaikan,” ujarnya. (cip/kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: