Kepala Kantor Kemenag Indramayu Ikut Salam Ala Al Zaytun: Assalamualaikum, Merdeka!

Kepala Kantor Kemenag Indramayu Ikut Salam Ala Al Zaytun: Assalamualaikum, Merdeka!

Kepala Kantor Kemenag Indramayu, Muh Mulyadi mengucapkan salam ala Al Zaytun.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten INDRAMAYU, Muh Mulyadi turut mengucapkan salam ala Ponpes dan Mahad Al Zaytun.

Ucapan salam tersebut, disampaikan usai kunjungan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu ke Mahad Al Zaytun dan selanjutnya ke Galangan Kapal PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana.

“Assalamualaikum, merdeka!” sebut Muh Mulyadi, mengakhiri wawancara yang dilakukan dengan tim komunikasi Mahad Al Zaytun.

Assalamualaikum dan merdeka memang sudah menjadi salam khas di Mahad Al Zaytun. Semua orang yang ada di sana, melafalkan salam tersebut.

BACA JUGA:Al Zaytun Bangun Masjid Seluas 1 Hektare, Tinggi Menara 201 Meter, Bakal Masuk Keajaiban Dunia?

Bahkan yang tidak mengucapkan dengan benar bakal kena teguran. Hal itu terjadi saat Wisuda IAI Al Azis beberapa waktu lalu.

Petugas yang membacakan surat keputusan (SK), ternyata lupa tidak menyampaikan Assalamualaikum Merdeka.

Alhasil, Syekh Panji Gumilang menegur dan minta agar pembacaan SK diulang. Sebab, salam tersebut sangat penting untuk menanamkan rasa nasionalisme.

Terkait kunjungannya ke Al Zaytun, Muh Mulyadi mengungkapkan bahwa Al Zaytun ada lembaga pondok pesantren dan ada lembaga pendidikan mulai MI, MTS, MA serta perguruan tinggi.

BACA JUGA:Kronologi Kecelakaan Beruntun Wabup Pangandaran, Sempat Kesulitan Evakuasi Sopir Patwal

Lembaga-lembaga ini, merupakan binaan karena mengacu pada ketentuan Kemenag RI. Baik kurikulum maupun lainnya.

“Bersyukur sekali kepada Al Zaytun dan pimpinan Syekh Panji Gumilang, kami tahu banyak dan banyak pencerahan dari beliau. Low profile, seorang kiai yang enak diajak bicara,” bebernya. 

Muh Mulyadi mengaku, sangat terharu dengan perjalanan Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang dengan visinya.

“Sebagai orang tua kami. Kami terharu sekali, di perjalanan dari Al Zaytun sampai ke Pantai Samudra Biru. Diajak melihat pembuatan kapal. Dalam perjalanan banyak cerita mengenai program kaitan masalah pertanian,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: