Oh Ternyata, di Mahad Al Zaytun Semua Dimuliakan, Termasuk Sampah Sekalipun
Di Mahad Al Zaytun semua dimuliakan, tidak terkecuali sampah.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Istilah “memuliakan” paling banyak didengar di Pondok Pesantren dan Mahad Al Zaytun. Istilah “memuliakan” itu hampir sama dengan “memelihara”.
Hanya, bila didengar, diucapkan dan diresapi dalam hati, kata “memuliakan” ini lebih menyentuh. Selain itu juga, pondok tersebut memang ingin menjunjung tinggi semua ciptaan Tuhan.
Di Al Zaytun semua dimuliakan. Jangankan mahkuk hidup, sampah pun dimuliakan.
Soal memuliakan itu, ada tulisan menarik dari Suci Murni melalui akun media sosialnya pada 2 Agustus 2020. Dia menulis dengan judul “Di Sini Sampah Dimuliakan”.
BACA JUGA:EKSKLUSIF: Jawaban Syekh Panji Gumilang Soal Tuduhan NII di Al Zaytun: Ucapkan Saja Dadah
Kemudian oleh Suci ditambahi subjudul “Meningkatkan Kesejahteraan dengan Scientific Method”. Dia memang banyak menulis tentang Al Zaytun.
Tulisan itu dimulai dari kalimat: “Tuhan menciptakan Alam Semesta, tiada seperseribu debu pun bernilai sia-sia”. Sambil menyebut bahwa hal itu sesuai dengn Al Qur'an 3:191.
Kemudian dia lanjutkan dengan kalimat: “Berdasar kalimatillah, maka Pemimpin yang Fathonah, Tabligh, Sidiq, Amanah dan … tidak bercokol dalam hatinya mahzab sloganistik waras-wareg-wasis”.
Kemudian dilanjutkan dengan kreteria pemimpin yang selalu berfikir dan bertindak bagaimana agar mensejahterakan seluruh umat. Caranya dengan memuliakan semua yang Tuhan sediakan di jagad raya ini.
BACA JUGA:Monumen Replika Paksi Naga Liman Dikritik Sejarawan Cirebon, Bakal Demo Tanggal 3 Juni
Dia ungkapkan, setelah berbagai inovasi dalam pembangunan, pertanian dan pendidikan yang terus menerus berkelanjutan, Syekh Al Zaytun akan terus menata semua aspek.
Di bidang pertanian, untuk mencukupi kebutuhan pokok pemakanan maka akan dibudidayakan tanaman gandum. Bahkan kualitas terbaik dunia yaitu yang berasal dari Pakistan.
Setelah melalui serangkaian penelitian dan dipilih gandum Pakistan lebih unggul dari pada gandum Australia atau Amerika.
Seluruh penghuni kampus pun telah mengkonsumsi gandum utuh sebagai pengganti nasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: