Apresiasi Kunjungan Sekda Hilmy ke Korsel
BANYAK BELAJAR. Kabid Lalu lintas dan Angkutan Eddy Suzendi Ama PKB SH, pernah berkunjung ke Korsel 2012 silam. Disana banyak ilmu yang ia pelajari.-istimewa-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sekda Kabupaten Cirebon Dr Hilmy Riva'i MA patut diapresiasi. Pasalnya, kepergian sekda ke Korea Selatan bersama tim pemprov Jabar beberapa waktu lalu bukan tanpa alasan. Ada hal yang harus dibangun antara Indonesia dan Korea Selatan.
Terlebih lagi kedua negara itu memperkuat kerjasama dalam pengembangan Smart City atau kota pintar, dan pengembangan transit Oriented Development atau Kawasan Berorientasi Transit.
Demikian disampaikan, Kabid Lalu lintas dan Angkutan Eddy Suzendi Ama PKB SH, kepada Radar, kemarin, Kamis, 1 Juni 2023.
Menurutnya, Indonesia menggandeng Korea dikarenakan negeri ginseng ini merupakan salah satu negara yang mampu mengembangkan kedua pembangunan tersebut dengan sangat cepat.
BACA JUGA:10 Fakta 2 Pesawat Parkir di Bandara Kertajati, Milik Iran, Disanksi AS, Indonesia Terlibat?
BACA JUGA: LAGI HITS, Nikmati Alam di Botanika Kuningan tanpa Batas
Ada sejumlah aspek yang membuat pengembangan Smart City dan TOD di Korea bisa tumbuh pesat. Pertama, Korea telah menerbitkan Undang-Undang Smart City yang sama sekali belum dimiliki oleh Indonesia.
“Pembangunannya berjalan lebih cepat dengan Kementerian Tanah, Infrastruktur, dan Transportasi, Otoritas Keselamatan Transportasi TS Korea,” kata Eddy.
Di Korsel juga, lanjut Eddy, pembangunan Smart City yang dikendalikan, melibatkan banyak pengadilan. Kemudian, pengembangan Smart City-nya dikerjakan oleh perusahaan pengembang perumahan milik negara yaitu Land and House (LH) Corporation.
Ada 70 Smart City yang sedang dalam tahap konstruksi. Selain itu, di Korea pun, Smart City juga menjadi urusan Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, hingga Komisi Layanan Keuangan.
BACA JUGA: Nina Agustina Ajak Menangkan Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024
BACA JUGA: Kaka Slank PD Dengan Penampilan Rambut Baru
"Sementara di Indonesia, urusan Smart City masih dominan diurus oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika saja," terangnya.
Artinya, jika konsep Smart City di Indonesia masih terpaku pada layanan sistem informasi, maka di Korea sudah mencakup kota dengan energi bersih dan mandiri. Manajemen polusi sampai taman kanak-kanak pintar pun ada. Bahkan, ada 11 area dan 228 layanan pintar yang diatur dalam UU Smart city.
"75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota - kota besar. Selain Smart City, Indonesia juga belajar cara pengembangan TOD (Transit Oriented Development ). Di sana, pembangunan TOD banyak dikerjakan oleh Lotte Group, perusahaan yang berkantor pusat di Seoul, Korea dan Tokyo, Jepang," ungkapnya.
Setidaknya, kata Eddy, ada enam TOD yang dibangun oleh Lotte di stasiun kereta, kereta bawah tanah, sampai bandara bandara, dengan sistem transportasi yang cukup baik di Korea. Lotte pun telah membangun enam pusat dunia yang langsung terhubung dengan stasiun sampai bandara tersebut.
BACA JUGA: Buroq Menyambut Ganjar Pranowo di Cirebon, Sudah Ada di Stadion Bima
BACA JUGA: Syekh Panji Gumilang Terpesona Coni Rahakundini, Dibuatkan Kapal Seukuran Bahtera Nabi Nuh
"Alhasil, dalam satu TOD, masyarakat Korea dapat mengakses fasilitas transportasi, olahraga, dunia sehingga menekan penggunaan kendaraan pribadi," jelasnya.
Eddy juga menjelaskan, bahwa Korea cukup bagus transportasinya, sebagai orang yang pernah berkunjung kesana, ia pun sangat mengapresiasi sekali Sekda Kabupaten Cirebon berkunjung dan belajar di Negri Ginseng tersebut.
"Saya pun pernah bersama kementrian perhubungan berkunjung ke Bidang Pemerintahan yang mengurusi Transportasi yaitu TS Korea Transportation Safety Authority Act. Disana dari mulai pelatihan mengemudi,pelayanan pengujian kendaraan bermotor, benar-benar sudah terintegrasi dengan pemerintah dan pelayanan pengiriman kendaraan Bermotor," paparnya.
Ia menambahkan, bahwa korsel sudah bekerja sama dengan pihak swasta di bawah pemerintah korea (TS) Otoritas Keselamatan Transportasi Korea yang mengawasi pelayanan pengujian kendaraan Bermotor tersebut.
BACA JUGA: Buroq Menyambut Ganjar Pranowo di Cirebon, Sudah Ada di Stadion Bima
BACA JUGA: Syekh Panji Gumilang Terpesona Coni Rahakundini, Dibuatkan Kapal Seukuran Bahtera Nabi Nuh
"Disana kendaraan-kendaraan pribadi pun di uji, karena emisi gas buang di sana aturannya ketat sekali. Dan kendaraan-kendaraan harus optimum memenuhi persyaratan tehnis dan laik jalan. Tidak boleh kendaraan tidak laik jalan dioperasikan di jalan,” tegasnya.
"Disana sanksinya cukup berat. Begitu pula para pengemudinya, benar-benar terlatih dan kompeten, ada tempat khusus untuk latihan mengemudi disana. Semoga kunjungan Pa Sekda bersama tim pemprof Jabar memberikan hasil untuk Indonesia pada umunya dan kabupaten Cirebon pada khususnya," pungkasnya. (sam)
BACA JUGA: Fitria: Hari Ini Ganjar Hadir di Cirebon
BACA JUGA: Satlantas Polres Majalengka Pantau Rest Area di Tol Cipali Selama Liburan Panjang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: