Jelang Kejurnas, Kroser BRC Digenjot

Jelang Kejurnas, Kroser BRC Digenjot

KUNINGAN - Sejumlah kroser yang tergabung dalam tim Bima Racing Concept (BRC) Kuningan getol melakukan latihan di sirkuit Pacuan Kuda Kuningan. Hal itu dilakukan sebagai persiapan dalam menghadapi event akbar motocross yang akan di gelar dalam waktu dekat di beberapa tempat. Regita Nurjati Putri, salah satu kroser yang disiapkan oleh BRC, mengaku, latihan ini rutin digelar sebagai persiapan menghadapi event. Setiap latihan digelar tentu harus ada peningkatan agar dalam event hasil yang dicapai positif. “Sebenarnya ada atau tidak ada kejuaraan saya dan rekan-rekan rutin berlatih. Selain menjaga stamina juga dengan sering latihan skill menjadi terlatih,” ungkap dara cantik ini usai menjajal sirkuit eks Pacuan Kuda, Selasa (14/1). Dara yang masih duduk di bangku SMP itu mengungkapkan, keinginan keras menjadi kroser andal termotivasi oleh kroser nasional dan internasional. Dan yang paling penting, menurutnya, untuk di kalangan kaum hawa, olahraga penuh andreanlin ini jarang diminati, sehingga lebih termotofasi. “Saya bangga bisa menggeluti olahraga ini terlebih tak banyak yang terjun dari kaum perempuan. Jujur saya banyak termotivasi oleh pembalap di tingkat nasional maupun internasional seperti Yassin Soma dan Ashley Fioleks Adam, ” ujar Regita. Rahmat, rekan Regita menambahkan, meski keberadaan BRC belum genap empat tahun, pihaknya optimistis akan memberikan yang terbaik untuk tim dan daerah. Terlebih, sejumlah kroses lainnya seperti Oyip dan Kurniawan memiliki kemampuan di atas rata-rata. “Kami tentunya akan selalu siap membawa nama daerah dalam setiap event motocross,” jelasnya. Pelatih BRC Bandung Sunggoro mengatakan, pihaknya optimistis tim BRC bisa memberikan prestasi baik sekala lokal maupun nasional. Hal ini karena melihat potensi yang dimiliki dari para joki baik kaum pria maupun hawa. “Saya percaya dengan potensi dan mental para joki, maka dalam kejurnas yang akan digelar sirkuit Ciawi Garut akan berhasil,” ujar mantan pembalap kroser nasional itu. Bandung menyebutkan, dalam menekuni olahraga otomotif ini, memang perlu pembinaan dan pelatihan. Sebab, selain keberadaan kuda besi yang bertenaga juga harus di sertai kemampuan penunggangnya. “Untuk menjadi joki profesional tentu harus ditunjang oleh kemampuan pengendara dan kondisi motornya,” ujarnya. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: