Syekh Panji Gumilang Minta Kolom Agama Dihapus dari KTP, Ini Alasannya

Syekh Panji Gumilang Minta Kolom Agama Dihapus dari KTP, Ini Alasannya

Syekh Panji Gumilang usul agar kolom agama di KTP dihapus. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Mulai Dijual, Link Beli Tiket Timnas Indonesia vs Argentina Ada di Sini, Cek Syarat dan Cara Belinya

Dalam keyakinannya, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan utama untuk melahirkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Selanjutnya Persatuan Indonesia.

Rumah yang dimaksud adalah Sila 1 Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Karenanya, dengan adanya pengakuan tersebut sudah semestinya tidak perlu lagi bicara agama.

"Maka sudah jangan cerita agama lagi. Cerita kemanusiaan yang adil dan beradab. Cerita persatuan. Itulah identitas Indonesia," tegasnya.

Karena itu, Syekh Panji Gumilang usul agar kolom agama di KTP dihapus saja. Mengingat tidak relevan dengan amanat dari Ketuhanan Yang Maha Esa.

BACA JUGA:Momen Jordi Amat Pamer Tahan Imbang Barcelona Jelang Duel Indonesia vs Argentina, Ada yang Mau Dibuktikan?

"KTP-ya, kita usulkan. Kalau buat KTP, sudah lah jangan dicantumkan agama. Ikuti saja seperti di paspor nggak ada agama," tegasnya.

Disadari Syekh Panji Gumilang, usul ini besar kemungkinan bakal membuat geger. Tetapi, seharusnya masyarakat biasa saja. Sebab, selama ini di paspor juga tidak dicantumkan kolom agama.

"Nggak geger paspor tidak ada agama. Jadi kartu penduduk itu beda dengan paspor. Orang asing pun boleh duduk di Indonesia. Untuk warga Indonesia, nationality-nya ditulis Indonesia. Jangan dicantumkan agama. KTP kok ada agama," beber Syekh Al Zaytun.

Dikhawatirkan Syekh Panji, pencatuman kolom agama di KTP justru bakal menciderai Ketuhanan Yang Maha Esa dan tidak adanya Persatuan Indonesia.

BACA JUGA:111 Tahun Stasiun Cirebon, PT KAI Daop 3 Cirebon Melaksanakan Kegiatan Ini

"Kalau ada agama nanti yang berpikiran macam-macam dicatat. Nah ini namanya tidak ada persatuan Indonesia," tegasnya.

Syekh Panji Gumilang berharap agar usul tersebut didengar oleh Menteri Dalam Negeri dan diimplementasikan kepada masyarakat.

"Mudah-mudahan didengar dan setelah itu, menteri dalam negeri mengubah bentuk KTP. Hilangkan agama, karena sudah punya rumah Ketuhanan Yang Maha Esa," tegasnya.

Pada kesempatan taushiyah itu, Syekh Panji Gumilang menyebut bahwa pendidikan di Mahad Al Zaytun selangkah lebih maju, karena menanamkan filosofi hidup bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: