Pantas Bisa Mandiri, Inilah yang dilakukan Syekh Panji Gumilang di Mahad Al Zaytun

Pantas Bisa Mandiri, Inilah yang dilakukan Syekh Panji Gumilang di Mahad Al Zaytun

Mahad Al Zaytun merupakan pondok pesantren yang sudah mandiri. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Masih Ada Klub Liga 1 Tahan Pemainnya Gabung Timnas, Begini Ungkapan Kombes Sumardji

Guna membungkus daging qurban itu, diperlukan 12.000 lembar daun jati segar. Jumlah yang sangat banyak. Jika di luar pondok tentu akan banyak mengeluarkan uang hanya demi membeli daun jati.

Dari manakah daun jati sebanyak itu diperoleh?

Al Zaytun sangan beruntung. Karena telah memiliki ratusan ribu pokok atau pohon jati. Pohon-pohon itu ditanam sekitar 20 tahun lalu di lingkungan pekarangan kampus.

Panitia tinggal mengerahkan OPMAZ (Organisasi Pelajar Ma’had bAl-Zaytun). Terutama para pelajar kelas XII.

BACA JUGA:Pratama Arhan Jadi Pahlawan Saat Tokyo Verdy Menang Lawan Thespakusatsu Gunma

Mereka dikerahkan untuk mengumpulkan daun jati sejumlah yang diperlukan untuk qurban. Daun jati itu dipetik dan dikumpulkan sebanyak itu diperoleh dari hutan jati milik Al-Zaytun sendiri.

Bayangkan jika harus membeli. Sebagai ilustrasi, harga pasaran untuk daun jati segar adalah Rp1.000 per lembar.

Jika dikalikan 12.000 lembar, maka biaya untuk membeli daun jati sebanyak Rp 12.000.000.

Maka dari daun jati saja sudah terbayang berapa nilai yang dapat dihemat, dibanding bila harus membeli daun jati tersebut.

BACA JUGA:Panji Gumilang Bongkar Sendiri Rahasia yang Selama ini Ditutupi di Al Zaytun, Apakah Itu?

Sebuah kata bijak sudah sejak awal diyakinini dan diterapkan di Al-Zaytun: “Siapa menanam, pasti akan memanen”. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: