Polisi Tahan 15 Tersangka

Polisi Tahan 15 Tersangka

\"\"KUNINGAN - Isak tangis keluarga mewarnai proses otopsi korban pembunuhan Tarsih (68), warga Blok Pasir Bungur, Desa Cipakem, Kecamatan Lebakwangi, Selasa siang (20/7). Proses otopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban yang tewas setelah dihakimi massa. Sementara, pihak kepolisian sudah menetapkan 15 orang sebagai tersangka pembantai nenek yang disangka oleh warga sebagai dukun santet tersebut. Kelimabelas tersangka tersebut kini sudah ditahan. Puriyanti (60), adik korban tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan jenazah kakaknya Tarsih  diangkat dari liang lahat di area pemakaman Desa Cipakem. Tangis histeris bahkan tak kuasa dibendung saat petugas forensik Rumah Sakit Gunung Djati Cirebon memulai melakukan otopsi pada jasad korban. Lantaran mengganggu jalannya otopsi, oleh warga adik korban ini terpaksa dibawa ke rumah keluarganya. Namun di sepanjang jalan terus meronta. Tangisnya semakin menjadi sampai akhirnya pingsan dan dibopong warga sampai ke rumah. Proses otopsi dilakukan petugas forensik bersama Polres Kuningan untuk keperluan penyelidikan. Prosesnya dimulai dengan membongkar kuburan jasad korban yang baru disemayamkan sehari ini. Proses otopsi dilakukan guna memastikan penyebab kematian korban. Menurut Kapolres Kuningan, AKBP Hj Yoyoh Indayah, di tubuh korban terdapat luka bacokan. Seperti di bagian kepala dan punggung. Sejumlah luka lebam juga ditemukan di beberapa bagian tubuh korban. ”Para pelaku pengeroyokan ada 50 orang. Semua telah kami mintai keterangan sejak Senin malam. Tapi baru 15 orang yang dijadikan tersangka,” sebut Kapolres. Dituturkan, para pelaku mengaku menghabisi korban lantaran resah dengan keberadaan korban. Apalagi korban sempat mengancam warga setempat. Isi ancamannya korban akan meneluh warga jika macam-macam dengan korban. Sedangkan warga lain dibebaskan karena tidak terbukti bersalah. ”Dari lokasi, kami juga sudah mengamankan batu dan kayu. Barang bukti itu digunakan oleh pelaku pengeroyokan untuk mengeksekusi korban,” kata dia. Seperti diketahui, aksi main hakim sendiri dilakukan warga Desa Cipakem karena menduga korban adalah dukun santet. Menjelang dini hari, puluhan warga yang emosi dan kalap dengan senjata ditangan memburu kediaman Tarsih. Warga kemudian menggedor pintu rumah Tarsih. Selanjutnya warga membangunkan Tarsih dan menyeretnya keluar rumah. Suaminya, Kusnadi hanya bisa diam menyaksikan istrinya dibawa sekelompok warga. Berjarak seratus meter dari rumah Tarsih, warga menghajar Tarsih dengan menggunakan benda tumpul mulai kayu dan batu. Teriakan minta ampun tak dihiraukan warga. Aparat desa yang tiba dilokasi kejadian tak bisa membendung emosi warganya tersebut. Korban yang sudah tak berdaya kemudian dilempar ke kolam dalam keadaan masih bernyawa. Melihat Tarsih sudah tak berkutik, warga membubarkan diri. Mayat Tarsih ditemukan senin pagi oleh anaknya tengah mengapung di kolam.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: