PESANTREN INGIN MAJU? Syekh Panji Gumilang Ajak yang Lain Bikin Koalisi, Simak Nih Kata-katanya

PESANTREN INGIN MAJU? Syekh Panji Gumilang Ajak yang Lain Bikin Koalisi, Simak Nih Kata-katanya

Syekh Panji Gumilang ajak koalisi pesantren untuk kemajuan bersama.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pondok Pesantren Al Zaytun memang kaya raya. Asetnya lebih dari Rp 10 Triliuan. Uang berputar setiap tahun di atas Rp 500 miliar.

Usahanya banyak. Ada pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, air minum kemasan hingga usaha galangan kapal.

Tapi, sebenarnya dasar dari Mahad Al Zaytun adalah lembaga pendidikan, bukan bisnis. Bahkan apapun yang dilakukan, semua ditujukan untuk mendukung dan memajaukan pendidikan di pondok tersebut.

Dari awal pondok itu berdiri, sudah mencanangkan sebagai lembaga pendidikan mandiri. Karena itu, semua kebutuhan pondok harus bisa dipenuhi oleh kekuatan sendiri.

BACA JUGA:MENGHARUKAN, Begini Pesan Perpisahan Henhen Herdiana untuk Persib

Pondok itu pun bekerja keras untuk mencapai tujuan kemandirian tersebut. Hasil dari kerja-kerja dan usaha-usaha itu kini bisa menghasilkan aset triliunan rupiah lebih. Hal itu berkat dari spririt kemandirian pondok itu.

Banyak yang silau, penasaran bahkan curiga dengan kemajuan pondok terbesar di Asia Tenggara itu. Tuduhan, fitnahan, kritikan datang bertubi-tubi ke pondok tersebut. Terutama dari mereka yang belum pernah berkunjung ke sana.

Ada pertanyaan menarik. Karena dikesankan tertutup tapi bisa mandiri dan kaya raya, apakah kurikulum pondok Al Zaytun berbeda dengan pondok lain? Atau apakah memiliki kurikulum sendiri?

Pertanyaan seperti ini sangat banyak. Yang perlu diketahui, menurut informasi yang diterima ketika media ini berkunjung ke Al Zaytun, sistem pendidikan di Mahad itu menggunakan kurikulum yang berlaku di Indonesia.

BACA JUGA:Pengakuan Polos Menteri NII KW9, Gaji Rp2 Juta 700 Ribu, Terima Rp70 Ribu

Kurikulum di pondok yang dipimpin Syekh Panji Gumilang itu mengacu ke Departemen Agama. Kemudian oleh pondok tersebut ditambahi semacam “suplemen” pendidikan. Mungkin suplemen itulah yang menjadi pembeda dengan lembaga pendidikan lain.

Jenjang pendidikan yang berada di bawah binaan Kementerian Agama (Kemenag) terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) maupun pondok pesantren.

Bahkan pihak Kantor Kemenag Kabupaten Indramayu, selama ini melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap semua jenjang pendidikan yang ada di Mahad Al Zaytun.

Untuk ‘suplemen’ tambahan yang diberikan kepada para santri di Mahad Al-Zaytun di antaranya penerapan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Selain itu juga teknologi informasi atau IT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: