Merasa Tak Ada Laporan dari UPTD,Kadisdikpora Tinjau Langsung SDN 3 Cikadu Wetan
LURAGUNG - Nestapa SDN 3 Cikadu Wetan, mulai mendapat solusi. SD negeri yang letaknya cukup terisolasi, tepatnya di Blok Cijati tersebut dipastikan segera mendapat bantuan aliran listrik. Kepastian itu diperoleh, setelah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuningan Asep Taufik Rochman MPd meninjau langsung lokasi, Rabu (15/1). Taufik didampingi sekretarisnya, Dedi Supardi MPd, Kabid Pendik H Athony MSi dan Kabid Pendidikan Dasar, Suharso MPd. “Gak tahu kenapa bisa belum punya listrik. UPTD belum pernah ngasih laporan,” ujar Sekretaris Disdikpora Dedi Supardi MPd saat dikonfirmasi Radar. Sewaktu dirinya menjabat kabid pendidikan dasar, aku Dedi, juga tidak tahu. Sebab bidang pendidikan dasar tidak menangani pembangunan fisik. Urusan fisik biasanya oleh bidang pendik. Adapun bidang pendidikan dasar lebih kepada kegiatan belajar mengajar. Tapi terkait solusi pengadaan listrik SDN 3 Cikadu Wetan, pihaknya sudah meminta kepada pihak sekolah untuk mengukur terlebih dahulu kebutuhan tiang listrik dengan tiang terdekat hingga ke sekolah. “Kita minta diukur dulu jarak dan kebutuhan tiang listriknya. Terus buatkan rencana anggaran biaya (RAB),” imbuh Dedi. Kata Dedi, disdikpora berkomitmen akan membantu pengadaan listrik SDN 3 Cikadu Wetan segera. Namun dari mana anggarannya belum bisa dipastikan. Untuk gambaran, bisa dari bantuan APBD langsung, atau diambil dari dana pemeliharaan di disdikpora. “Semua akan dirumuskan dulu agar bisa diketahui berapa kebutuhan totalnya,” tukasnya. Terkait gedung sekolahnya yang tua dan rusak, Dedi menilai, kondisinya tidak terlalu berat untuk segera direhab. Namun apakah sudah menjadi prioritas atau belum untuk direhab, yang menentukan adalah tim survei. Itu juga tergantung kuota. “Dari dana alokasi khusus (DAK) untuk rehab SD, tahun 2014 ada. Tapi belum tahu berapa kuotanya. Yang jelas mudah-mudahan bisa dibantu tahun ini,” harap mantan Ketua PGRI Kuningan itu. Terpisah, Kepala SDN 3 Cikadu Wetan Sarwin senang bisa langsung ditengok kadisdik beserta jajaran. Pihaknya juga berterima kasih, karena terkait listrik akan dibantu oleh disdikpora. “Saya disuruh ngitung dulu berapa tiang listrik yang dibutuhkan. Kalau dihitung dari tiang listrik perumahan penduduk hanya 3 tiang, karena jaraknya hanya 150 meteran,” katanya. Setelah menghitung jarak dan jumlah tiang, pihaknya pun diminta untuk mengecek biaya ke kantor PLN. Jika sudah ada gambaran, harus segera dilaporkan ke bagian pendik disdikpora untuk kemudian disampaikan ke kadisdikpora. “Sejarahnya saya gak tahu, Pak, kenapa bisa 24 tahun belum punya listrik. Soalnya saya tugas di sini (SDN 3 Cikadu Wetan, red) baru setahun,” akunya. Akibat belum adanya listrik, tugas-tugas sekolah terhambat. Seringkali pekerjaan tersebut dibawa ke rumah, tapi pengerjaannya tidak bisa fokus karena terganggu urusan keluarga. Akibatnya pekerjaan terlambat selesai. Selain kondisi gedung sekolah, ia juga prihatin dengan kondisi toilet sekolah. Meski ada sumur, tapi toiletnya tidak berfungsi. Tidak ada mesin air, mengingat tidak ada listrik. “Ada juga sumur, jadi setiap mau ke toilet harus menimba air dulu di sumur. Jika terus begitu, saya khawatir ke siswa,” ungkap dia. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: