Cerita Petugas dan Jamaah Lansia Asal Indramayu Selama Menjalani Rangkaian Ibadah Haji di Tanah Suci 2023
Ibadah haji dan umrah-Pixabay-
Namun demikian, jamaah terus diminta untuk mewaspadai paparan panas cuaca di Madinah saat ini yang bisa mencapai 40 derajat celcius, bahkan lebih.
"Keluhan yang paling banyak adalah radang tenggorokan, demam, mimisan, dan hipertensi. Memang karena cuaca di sini sangat mempengaruhi kondisi jemaah," katanya.
Tenaga kesehatan di kloter ini pun, katanya, rajin melakukan visitasi untuk memantau kesehatan jemaah, selain membuka pos pelayanan kesehatan di ruang tamu kamar para petugas.
BACA JUGA:Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Bakal Sidak ke Lapangan Terkait Bangli di Desa Kanci
Seorang jemaah lansia asal kloter tersebut, Sopiah (78), mengatakan sangat nyaman tinggal di pemondokan di Madinah tersebut.
Di sebuah kamar di Taiba Suites, apartemen bintang 5 tersebut, ia menginap bersama lansia lainnya, Nursasih (65), Kurniah (80), dan Tusliha (70).
Dengan akomodasi yang prima, katanya, ia bisa beribadah dengan nyaman ke Masjid Nabawi.
Ia pun akhirnya merasa lebih sehat di Madinah, jika dibandingkan saat tinggal di Indramayu.
Hal ini ditunjukkan dengan tekanan darahnya yang selalu normal ketika di Madinah.
"Biasanya kalau diukur tensi darah di Indramayu, tinggi terus. Kalau di sini normal terus. Saya betah tinggal di sini. Dikasih makan rutin, diperhatikan dokter, dekat ke masjid," kata Sopiah dengan dialek Indramayu.
Hal serupa dikatakan teman sekamarnya, Nursasih. Ia mengatakan sangat bugar untuk bisa menjalankan ibadah di Masjid Nabawi.
Ia sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan berbagai fasilitas dan pelayanan prima kepada jemaah haji.
BACA JUGA:Perbandingan Antara Titanic dan Kapal Pesiar Modern, Bagaimana dengan Buatan Al Zaytun?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase