Wali Santri Ungkap Kesaksian Al Zaytun Didemo Berjilid-jilid: Saya Harus Jujur Akui...

Wali Santri Ungkap Kesaksian Al Zaytun Didemo Berjilid-jilid: Saya Harus Jujur Akui...

Wali Santri Mahad Al Zaytun mengungkap kondisi mereka di tengah demo berjilid-jilid ke lembaga pendidikan itu. -Adun Sastra-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Seorang wali santri asal Kabupaten Indramayu, Sumarti mengungkapkan kondisi Mahad Al Zaytun yang kini sedang menghadapi serangkaian aksi demo.

Setelah menghadapi demo oleh Forum Indramayu Menggugat (FIM) pada Kamis, 15, Juni 2023 yang terbaru ada Solidaritas Dharma Ayu akan melakukan aksi serupa pada Kamis, 22, Juni 2023.

Pada aksi demo terbaru tersebut, diklaim jumlah masa yang akan dikit jauh lebih banyak. Yakni, sekitar 5.000 orang dengan titik kumpul awal di Pom Bensin Celeng.

Selain menghadapi demo, Mahad Al Zaytun juga terus diperbincangkan di media sosial terkait serangkaian kontroversi yang terjadi.

BACA JUGA:Al Zaytun Bakal Didemo Lagi oleh Kelompok Masyarakat, Inilah 6 Tuntunan Mereka

Meski demikian, Syekh Panji Gumilang selaku pimpinan Mahad Al Zaytun menegaskan bahwa dirinya tidak akan melibatkan unsur pendidikan dalam menghadapi demo itu.

"Syekh melarang guru, pelajar untuk ikut penyambutan demo. Tetap belajar. Tidak boleh terganggu," kata Syekh Al Zaytun dalam taushiyah di Masjid Rahmatan Lil Alamin.

Syekh juga meminta agar wali santri, santri hingga unsur di Mahad Al Zaytun tidak perlu takut dan gentar. Sebab, dirinya akan ada di depan menghadapi fitnah, ujaran kebencian dan beragam tuduhan. "Anak-anaku jangan takut. Syekh di depan," tegasnya.

Lalu bagaimana dengan yang terjadi di dalam pondok? Baik itu civitas, wali santri dan para pendukung pondok yang berlokasi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu. Rupanya mereka seperti tenang-tenang saja.

BACA JUGA:SATRIA-1 Sukses Diluncurkan dan Bisa Dikendalikan Dari Bumi

Seolah tidak terganggu oleh hiruk-pikuk di luar pondok yang kian memanas. Yang menuntut pemerintah bersikap tegas.

Soal kondisi di dalam Mahad Al Zaytun itu diungkap oleh wali santri yang mengaku bernama Sumarti. Dalam unggahan di media sosial, dia menulis soal pondok itu setelah ramai menjadi kontroversi di luaran.

Sumarti yang mengaku warga Babakan Jaya Gabus Wetan, Indramayu ini, mengatakan Al Zaytun tidak pernah akan goyah terhadap hiruk-pikuk dan berbagai tuntutan di luar pondok.

“Visi misi mulia lembaga sekelas Al Zaytun, berdasar kesimpulan saya sebagai Wali Santri Pribumi asli Indramayu, bahwa Al Zaytun tidak akan goyah atau bergeming,” ungkap Sumarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: