Yang Awam Gak Perlu Debat, Soal Puasa Arafah Ikut Fatwa Syekh Muhammad Jaber Saja
Syekh Muhammad Jaber jelaskan waktu puasa Arafah dan Idul Adha di Indonesia. Foto:-Syekh Muhammad Jaber-Instagram
RADARCIREBON.COM -- Soal pelaksanaan ibadah puasa Arafah sedang jadi perbincangan hangat di Indonesia.
Seperti penentuan awal puasa dari hari raya Idul Fitri yang selalu jadi pembahasan. Menentukan hari raya Idul Adha dan puasa Arafah pun jadi topik hangat.
Belakangan timbul kebingungan di tengah-tengah umat Muslim Indonesia.
Terutama karena ada perbedaan antara pemerintah dan beberapa ormas Islam. Bahkan, pemerintah menentukan tanggal yang berbeda dengan Arab Saudi.
Namun demikian, hal itu tidak seharusnya menjadi perdebatan kaum awam. Apalagi sampai memecah belah umat.
Menurut para ulama, perbedaan pendapat itu soal yang biasa saja. Bukan yang paling inti dari beragama.
Nah, kali ini perbedaan pendapat itu terkait penetapan Idul Adha tahun 2023.
BACA JUGA:Rekor Cristiano Ronaldo Pecah di Tangan Lionel Messi, Kapten Argentina Tak Peduli
BACA JUGA:TERUNGKAP, Begini Potret Rumah Mewah Milik Panji Gumilang di Depok
Pemerintah Indonesia sudah menentukan sikap. Yaitu, Idul Adha atau 10 Dzulhijjah 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi menetapkan tanggal yang berbeda. Yakni, 10 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.
Akibatnya, masyarakat menjadi bingung. Pertama soal pelaksanaan puasa Arafah yang dilaksanakan sehari sebelum Idul Adha atau pada 9 Dzulhijjah.
Nah, yang kedua, masyarakat juga bingung dengan waktu pelaksanaa salat sunah Idul Adha itu sendiri.
Menyikapi perbedaan ini, berikut ini adalah tanggapan yang bikin adem dari ulama asal Madina, Syekh Muhammad Jabber.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: