Padahal Dekat Al Zaytun, Warga Gantar Tak Mau Sekolahkan Anak di Sana, Terungkap Alasannya, Oh Ternyata

Padahal Dekat Al Zaytun, Warga Gantar Tak Mau Sekolahkan Anak di Sana, Terungkap Alasannya, Oh Ternyata

Warga di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, ternyata tak sekolahkan anak di Mahad Al Zaytun, salah satunya lulusan dari SDN Balir.-Kholil Ibrahim-radarcirebon.com

BACA JUGA:Dua Desa di Majalengka Geger Atas Penemuan Buku Kuno Beraksara Kawi

Sebaliknya, kata dia, para pekerja di Al Zaytun atau mereka yang tadinya karyawan di mahad, justru menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.

Mungkin, karena faktor biaya itu tadi. Mereka tidak memiliki kesanggupan menyekolahkan anaknya di Mahad Al Zaytun.

Selain faktor mahal, besar kemungkinan karena faktor berulangkali muncul kontroversi. Sehingga membuat para orang tua enggan memasukan anaknya ke sana.

Padahal, jarak dari SDN Balir ke Al Zaytun hanya 1 kilometer saja. Sangat dekat dan mereka mengetahui kemegahan pondok pesantren tersebut, karena setiap harinya lewat.

BACA JUGA:Tol Cisumdawu Kapan Dibuka Penuh? Ini Daftar Gerbang Tol yang Bisa Diakses Pengguna

Sebagai informasi, biaya pendidikan di Al Zaytun untuk MI maupun MTS bisa mencapai puluhan juta setiap tahunnya.

Orang tua juga wajib membayar di depan setelah proses pendaftaran. Pembayarannya juga dilakukan menggunakan mata uang Dollar.

Misalnya untuk biaya pendidikan SMP atau MTs di Al Zaytun bisa mencapai USD 3.500 atau dengan asumsi kurs rupiah Rp 15.000 adalah sekitar Rp 52,5 juta.

Santi Al Zaytun sendiri memang banyak berasal dari luar kota bahkan luar negeri. Untuk dalam negeri banyak yang berasal dari Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta, hingga Cirebon, Bandung, Sumedang, Bogor dan lainnya.

BACA JUGA:Ingin Menikmati Keindahan Alam Kuningan di Akhir Pekan, Menginap di Villa Svarga Cilimus Bisa Jadi Pilihan

Sedangkan santri dari luar negeri biasanya berasal dari negara seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Selain di SDN Balir, kondisi serupa juga terjadi di SD Walahar yang juga tidak jauh dari Mahad Al Zaytun. Lulusan dari sekolah ini, juga tidak ada yang melanjutkan ke sana.

"Yang jadi masalah itu soal biaya. Kalau ada orang sini yang mampu juga belum tentu minat," kata Kepala UPTD SDN Walahar, Edy Effendy.

Karenanya, kata Edy, masyarakat di Kecamatan Gantar sangat jarang yang menyekolahkan anaknya di Mahad Al Zaytun, kecuali orang tuanya mungkin bekerja di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: