Keluarga Cendana dan Bantuan untuk Syekh Panji Gumilang - Mahad Al Zaytun, Makanya Ada Gedung HM Soeharto

Keluarga Cendana dan Bantuan untuk Syekh Panji Gumilang - Mahad Al Zaytun, Makanya Ada Gedung HM Soeharto

Presiden Soeharto dan Syekh Panji Gumilang saat peresmian Gedung Perkuliahan Jenderal Besar HM Soeharto Universitas Al Zaytun.-IAI Al Azis/Ist-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Kedekatan keluarga Cendana atau Presiden RI, HM Soeharto dengan Syekh Panji Gumilang dan Mahad Al Zaytun tidak perlu diragukan lagi.

Bahkan, HM Soeharto pernah menginap selama 2 hari di Mahad Al Zaytun selepas mengundurkan diri sebagai Presiden RI.

Di sana, Presiden Soeharto tinggal di wisma tamu yang fasilitasnya sama dengan hotel. Bangunan pertama di Indramayu yang memakai lift.

Kedekatan itu, juga dibongkar oleh Datur MYR Agung Sidayu, ketua pengawas LKM Rahmatan Lil Alamin yang membawahi Mahad Al Zaytun.

BACA JUGA:Upaya Bandingnya Ditolak oleh Pengadilan Tinggi DKI, Teddy Minahasa Ajukan Kasasi

Menurutnya, kedekatan itu terjalin dengan persahabatan. Oleh karena itu, banyak juga bantuan yang mengalir ke pondok pesantren tersebut.

"Orang-orang Golkar banyak yang kesitu. Cendana ternyata banyak juga membantu Panji Gumilang. Makanya ada gedung bernama Soeharto di sana," kata Agung Sidayu pada tulisannya di laman media sosial.

Datuk Agung Sidayu mengaku, punya teman wartawan yang bisa jadi perantara untuk penyampai pesan. Biasanya sosok tersebut diminta menyampaikan apa yang menjadi pesan dari Syekh Panji Gumilang.

"Saya punya kawan wartawan yang kadang sering menjadi perantara pembawa pesan PG ke Mbak Tutut, pihak Cendana lah," ungkapnya.

BACA JUGA:Siap-siap! Korlantas Polri Gelar Operasi Patuh 2023 Mulai Senin Depan

Bantuan ke Al Zaytun juga mengalir. Misalnya dalam bentuk hewan ternak sapi yang berasal dari Tapos. Mungkin, kata dia, bantuan dari Cendana.

Tapi, kata Agung Sidayu, bagi Panji Gumilang, setiap hubungan-hubungan dengan pejabat harus selalu dijalijln dengan baik dan setahap demi setahap meningkat menjadi teman baik.

Sehingga menjadi pesantren yang fenomenal dan tentu saja, pada akhirnya banyak yang berkepentingan dengan keberadaan Al Zaytun.

"Banyak juga anak-anak pejabat yang dititipkan di situ untuk belajar. Santri-santrinya banyak yang juga berasal dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: