Orang Dalam Al Zaytun Sentil Wapres, Kang Emil dan Mahfud MD, Beberkan Profil Asrama Santri
Wali santri Mahad Al Zaytun sentil Wapres KH Maruf Amin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menko Polhukam Mahfud MD. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Para petinggi negara disentil oleh orang dalam Mahad Al Zaytun. Para petinggi itu diminta untuk tidak perlu mengkhawatirkan pendidikan para santri di pondok yang berlokasi di Gantar INDRAMAYU ini.
Para tokoh yang disentil itu di antaranya adalah Wakil Presiden Maruf Amin, Menkopolhukam Mahfud MD dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil.
“Jangan khawatir Pak Ma'ruf Amin. Jangan khawatir Pak Mahfud MD. Jangan khawatir Kang Emil. Jangan khawatir bapak-bapak polisi,” tulis salah satu akun orang dalam Mahad Al Zaytun.
Melalui media sosial Facebook, orang dalam itu juga mengungkapkan jika anak-anak santri itu dibina dengan baik. Para santri itu dibina dengan akidah dan akhlak yang baik.
BACA JUGA:16 Tim Bersaing di Piala Askot Cirebon, Talenta Terbaik Akan Dikirim ke Suratin
Bahkan akun itu juga menantang para petinggi itu untuk datang ke ponpes yang dipimpin oleh Syech Panji Gumilang itu. “Monggo bapak-bapak silahkan datang ke pondok pesantren kami. Menyaksikan langsung kegiatan belajar mengajar,” tulis akun itu.
Sementara itu, Ade Chan yang juga orang dalam Ponpes Al Zaytun menuliskan tentang bagaimana hebatnya asrama di mahad tersebut. Dia menulis dengan judul “Profil Gedung Asrama Al Zaytun”.
Ade Chan mengungkapkan, tidak hanya difasilitasi gedung pembelajaran yang megah, para santri Al Zaytun juga tinggal di asrama yang sarananya memadai dan tertata rapih.
Menurutnya, di tempat itu tidak ditemukan pemandangan jemuran dari luar gedung asrama. “Tak ada aroma bau asap kompor di area asrama. Takkan ditemui antrian masuk toilet. Apalagi serakan sampah,” tulis Ade Chan.
BACA JUGA:Al Zaytun Merasa Jadi Korban Persekusi, Wali Santri Anggap Kejahatan Kemanusiaan
Yang ada, jelasnya adalah kamar-kamar dengan lantai dan toilet yang bersih. Kasur dan meja belajar yang tertata rapih. Perpustakaan mini dalam tiap kamar. Bak penampung sampah yang banyak tersedia.
Di tempat itu, tegasnya juga dilakukan kegiatan bersama sesama penghuni. Dilakukan di setiap selasarnya yang luas.
“Kegiatan sholat berjamaah selain di masjid, terkadang dilakukan di selasar asrama. Dilanjutkan kegiatan tahfidz dan pelatihan percakapan bahasa Inggris dan Arab,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, fungsi asrama bagi santri Al Zaytun utamanya memang sebagai tempat beristirahat. Tetapi juga sebagai tempat membina kehidupan bersama yang harmoni dan damai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: