Al Zaytun Merasa Jadi Korban Persekusi, Wali Santri Anggap Kejahatan Kemanusiaan
Wali santri merasa Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang telah menjadi korban persekusi.-Kholil Ibrahim-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Ada catatan menarik dari seorang Wali Santri Al Zaytun. Dia menganggap apa yang menimpa ponpes yang berlokasi di Gantar INDRAMAYU itu merupakan bentuk persekusi.
Jika ditafsirkan secara umum, persekusi merupakan perlakuan buruk secara sistematis oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lainnya.
Apabila dilihat dari bentuk, yang paling umum adalah persekusi agama, rasisme, dan persekusi politik.
Nah, mungkin wali santri itu menganggap jika Al Zaytun dan pendirinya Syekh Panji Gumilang itu sedang mendapatkan perlakukan buruk dari pihak-pihak lain yang berseberangan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Terjadi Kebakaran di Lokasi Proyek Gedung di Jl Cipto Kota Cirebon
Siapa wali santri yang menyebut Al Zaytun mengalami persekusi? Wali santri itu berinisial CAM. Dia menulis dengan judul seperti ini: “Apa Dampak Persekusi terhadap Mahad Al Zaytun pada Dunia Islam?”
Tulisan CAM itu dimulai dengan mengutip pernyataan Bernard Adeney Risakotta. Sosok yang pernah membuat tulisan dengan judul “Indonesia and the future of Islam”.
“No one knows what the future will bring, but whatever happens in Indonesia will effect the future of Islam in the modern world." Seperti yang ditulis CAM dengan mengutip pernyataan Bernard Adeney Risakotta.
Jika dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya seperti ini: “Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi apa pun yang terjadi di Indonesia akan mempengaruhi masa depan Islam di dunia modern.”
BACA JUGA:Diskon Pajak Kendaraan Provinsi Jawa Barat, Nunggak Tujuh Tahun, Bayar Tiga Tahun
CAM pun mengajukan pertanyaan, mengapa peristiwa yang terjadi di Indonesia akan memberi efek riak kepada dunia Islam modern?
Namun, CAM tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Namun wali santri ini justru menjelaskan terlebih dahulu soal kontroversi di Mahad Al Zaytun.
Menurutnya, fenomena kharismatik Syekh Panji Gumilang dan Al Zaytun sejak Idul Fitri hingga Idul Adha terus bergulir di berbagai media. Bahkan menjadi pembicaraan masyarakat, baik yang pro maupun kontra.
CAM mengungkapkan jika persekusi merupakan penyimpangan sila kedua Pancasila. Yakni sila “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: