Al Zaytun Merasa Jadi Korban Persekusi, Wali Santri Anggap Kejahatan Kemanusiaan
Wali santri merasa Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang telah menjadi korban persekusi.-Kholil Ibrahim-radarcirebon.com
BACA JUGA:Kata Jokowi, Setelah Tol Cisumdawu Dibuka Total, Nasib BIJB Kertajati Bakal Begini
Dia pun kembali mengutip tentang pengertian persekusi. Dengan mengatakan jika Al Zaytun dan Panji Gumilang itu memperoleh perlakuan buruk secara sistematis. Baik itu oleh individu atau kelompok.
Dia menyebut jika pandangan mereka yang berseberangan terdistorsi tentang Al Zaytun dan Panji Gumilang adalah kompensasi atas rasa rendah diri mereka sendiri.
Rendah diri itu, katanya, bercampuran ketakutan yang tak berdasar, kebencian dan iri hati mereka atas pencapaian-pencapaian serta prestasi Al Zaytun yang telah mendunia.
Ditandaskan, Al Zaytun satu-satunya pesantren yang tercatat dalam dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lembaga dunia ini mencatat karena sumbangsih Al Zaytun dalam mengurangi emisi karbon.
BACA JUGA:Bandara Kertajati Jadi Daya Tarik Investor, Sektor Ini yang Diincar
Di antaranya dengan jumlah pohon yang begitu produktif menghasilkan oksigen di kawasan pondok itu.
Al Zaytun, jelas CAM, memiliki jati diri yang kuat dan konsisten sebagai Pusat Pendidikan Toleransi dan Perdamaian.
Karena itu, Al-Zaytun tampak tenang merespons pemberitaan negatif. Juga tekanan publik akibat penggiringan opini oleh MUI dan segelintir pejabat publik yang tidak berdasar.
“Stop persekusi Al Zaytun. Karena perlakuan buruk secara sistematis terhadap penduduk sipil ini di mata internasional dianggap sebagai salah satu bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan, seperti yang tertera dalam hukum internasional,” tulis CAM. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: