Al Zaytun ‘Megap-megap’ karena Rekening Diblokir PPATK, Minta Wali Santri Kembali ke Cara Tradisional
Rekening Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang diblokir PPATK untuk penyelidikan.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Mahad Al Zaytun mulai ‘megap-megap’ pasca rekening mereka diblokir oleh PPATK dan masuk dalam rangkaian penyelidikan.
Kondisi itu memaksa Syekh Panji Gumilang menerapkan sistem tradisional untuk keperluan biaya pendidikan santri di Mahad Al Zaytun.
Menurutnya, cara ini dipakai agar aktivitas pendidikan tetap berjalan dan segala kebutuhan terpenuhi dengan baik.
“Syekh berpesan kepada wali santri untuk tidak khawatir dengan situasi seperti sekarang ini. Perhatikan saja anak-anak yang ada di kampus, supaya selalu tenang,” kata Syekh Al Zaytun menyampaikan imbauannya, sebagaimana dipublikasikan Mahad Al Zaytun, Kamis, 13, Juli 2023.
Diungkapkan syekh, untuk pembiayaan yang berkaitan dengan keperluan santri maupun pendidikan agar dilakukan dengan setor tunai.
“Keperluan sehari-hari untuk santri dan kewajiban wali santri kepada mahad. Kita gunakan cara tradisional dulu,” katanya.
Syekh meminta bila ada kewajiban kepada mahad yang berkait biaya pendidikan, jangan menggunakan transfer ke bank yang sudah ditetapkan atau rekening yang sudah ditetapkan.
“Karena rekening kita, rekening Al Zaytun sedang ada pemblokiran. Namun, percayalah bahwa tidak lama. Karena lalu lintas keuangan di kampus kita ini adalah lalu lintas keuangan yang sangat-sangat sehat,” tegasnya.
BACA JUGA:Ada Revisi Undang-undang Desa, Begini Pernyataan Luthfi Soal Pilwu Serentak di Kabupaten Cirebon
Disampaikan syekh, imbauan tersebut disampaikan kepada wali santri agar kegiatan di Al Zaytun tetap bisa berputar dan aktivitas tidak macet.
“Walau bagaimanapun, supaya dana-dana wali santri dapat dimanfaatkan, secara tradisional saja disetorkan tunai ke kampus. Supaya masuk ke bendahara,” tandasnya.
Dia mengakui, dengan kondisi rekening yang diblokir, kondisi tersebut tidak baik untuk kampus. Sebab, tetap perlu biaya operasional agar pendidikan berjalan.
“Maka supaya tidak tersendat perjalanan pendidikan, syekh berharap wali santri yang ada hubung kait dengan biaya pendidikan agar pakai cara tradisional setor tunai ke kampus. Bisa efektif karena bisa digunakan untuk keperluan pendidikan maupun anak-anak kita,” bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: