WADUH! Syekh Panji Gumilang Ingin Memperbanyak Al Zaytun di Indonesia, 1 Kabupaten Siapkan 2.000 Hektare

WADUH! Syekh Panji Gumilang Ingin Memperbanyak Al Zaytun di Indonesia, 1 Kabupaten Siapkan 2.000 Hektare

Syekh Panji Gumilang ingin pendidikan seperti Al Zaytun diperbanyak di Indonesia.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Innalillahi, Kakek Suharja Jemaah Haji Asal Majalengka Sempat Hilang, Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Sebab, segala sesuatunya sangat terbatas. Berbeda kalau visi dan misi ini, masuk dalam sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia.

"Kalau sendiri belum tentu. Kalau di Indonesia minimal per kabupaten. Korbankan untuk pendidikan 2 ribu hektare tiap kabupaten. Berubah total," tegasnya.

Pemimpin pondok pesantren yang didirikan tahun 1999 itu bertanya: "Sudahkah kita bisa menyimpulkan di Indonesia ada toleransi? Sudahkan ada perdamaian?"

Dikatakan syekh, pertanyaan tersebut mudah dijawab dengan hanya berkata-kata. Tetapi pelaksanaannya belum tentu.

BACA JUGA:5 Tradisi Sakral Malam 1 Suro Kerap Dikaitkan dengan Hal Mistis, Kepala Kerbau Pun Dilarung di Puncak Gunung

"Kalau hanya menjawab dengan mulut, gampang. Tapi tidak terlaksana," tegasnya.

Sementara Al Zaytun yang sudah berusia 25 tahun, telah terbukti hasilnya baik. Maka gagasan itu 'didagangkan' agar bisa diterapkan di daerah lain.

"Sekali lagi, 5 tahun selesai. Apa yang dicita-citakan toleran dan perdamaian itu, bisa terjadi. Alumni Al Zaytun sudah 14 ribuan. Tetapi betapa kecilnya produk toleran dan damai ini di tengah masyarakat," ungkapnya.

Karenanya, syekh mengajak agar lembaga pendidikan yang seperti Al Zaytun dibuat oleh negara. Bahkan dengan APBN pun akan sangat bisa mewujudkannya.

BACA JUGA:Gol ke-100 Marko Simic untuk Persija, Thomas Doll Beri Pujian Setinggi Langit

"Ayo kita buat. Indonesia ini kaya. Untuk membuat 1.000 unit, bukan APBN yang besar. Kecil. Katakan ini 10 triliun, dikali 1.000, selesai. Itu yang akan membuat ruh baru Indonesia berdasar warganya," katanya.

Kenapa syekh berkeyakinan demikian? Sebab, dengan segala visi yang ingin dicapai dari berbangsa dan bernegara, semuanya bermula dari pendidikan.

"Ingin menciptakan kemajuan ekonomi, dari pendidikan berintegritas. Sekarang berapa banyak (ahli)? Tapi belum tentu berintegritas," ujarnya.

Oleh karena itu, harus diciptakan sistem pendidikan yang bermuara pada nasionalisme. Sehingga hasilnya juga akan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: