Al Zaytun seperti Bangun Kibbutz di Israel, Connie Rahakundini Bilang Begitu, Bakal Lapor ke Menhan
Analis militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie menyebut Al Zaytun seperti Kibbutz di Israel.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Akademisi, analis militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie menyebut Mahad Al Zaytun seperti Kibbutz di Israel.
Connie Rahakundini Bakrie mengaku, saat dirinya sekolah S3 di Israel, banyak model-model seperti Al Zaytun yang dikenal dengan istilah Kibbutz.
“Kalau saya melihatnya pernah sekolah di Israel, ini seperti Kibbutz System. Syekh ini membangun kemandirian ekonomi, teknologi,” kata Connie Rahakundini di galangan kapal Al Zaytun, belum lama ini.
Sebagai informasi, Kibbutz atau Kibbutzim adalah tempat permukiman kolektif di Israel di mana masyarakat tinggal secara komunal dengan struktur dasar kemasyarakatan.
BACA JUGA:Alshad Ahmad Sedang Berduka, Gara-gara Hal Ini Malah Dirujak Netizen
Di Israel berdasarkan beberapa sumber diketahui terdapat sekitar 270 Kibbutz dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 orang di setiap komunitasnya.
Menariknya, sistem kibbutz ini menganut prinsip kemandirian di mana mereka mencukupi kebutuhannya sendiri dari pertanian, perikanan hingga sumber daya lainnya termasuk teknologi.
Karenanya, Connie melihat Al Zaytun seperti Kibbutz tersebut karena mandiri secara ekonomi, pertanian, kelautan hingga pendidikan dan teknologi.
"Nah yang saya harapkan malah sekarang ini menjadi role model pesantren, gereja-gereja, pure di seluruh pesisir Indonesia. Whatever you named it lah. Pokoknya semuanya yang ada kemampuan itu," kata Connie didampingi Syekh Panji Gumilang.
BACA JUGA:Kisah Pilu Jambret HP di Jl Sisingamangaraja Cirebon, Cerai dengan Istri, Hidup dengan 2 Anak
Bahkan, Connie punya istilah sendiri dengan yang dilakukan oleh Al Zaytun dan proyek blue economy mereka. “Saya menyebutnya kibbutz kemaritiman. Bagaimana berusaha sendiri,” tandasnya.
Kenapa sangat ngotot mendukung Al Zaytun dan blue economy yang berusaha diwujudkan? Connie menilai, kemampuan ini seharusnya dimiliki Bangsa Indonesia.
“isa dibayangkan kalau betul 14 tahun lagi Amerika Serikat dan China berantem diantara kita. Kan nggak mau dong rumah kita berantakan sama orang yang berantem,” katanya.
Bahkan Connie melihat bahwa apa yang dilakukan Al Zaytun seharusnya menjadi kepentingan nasional. Bagaimana agar langkah ini mendapatkan dukungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: